Gara-Gara Delay, Ridwan Kamil Ngamuk di Bandara Sebut Punya Hak! Netizen: Akhirnya Ada yang Berani Speak Up!

Ridwan Kamil protes di Bandara Ngurah Rai bukan hanya soal delay pesawat,-Gambar Ist-
Pengaspalan atau overlay landasan yang dilakukan antara pukul 02.00 hingga 07.00 WITA menjadi alasan utama penerbangan tidak dapat dilakukan.
“Penumpang heran, kenapa pekerjaan overlay itu tidak bisa ditunda sejam saja? Pesawat sudah tersedia, tinggal terbang,” kata Muslim, menyoroti minimnya fleksibilitas dari pihak pengelola bandara.
Pihak Bandara dan Maskapai Angkat Bicara
Menanggapi kejadian ini, General Manager Bandara Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan bahwa pekerjaan overlay sudah dijadwalkan sejak Mei 2025 dan diumumkan melalui Notice to Airmen (NOTAMN).
BACA JUGA:Gaya Lisa Mariana Bikin Heboh Sidang! Dandan Total Pakai MUA, Ridwan Kamil Malah Hilang
BACA JUGA:Lho, Ridwan Kamil Tidak Hadir dalam Sidang Gugatan Lisa Mariana, Ternyata Ini Alasannya!
Ia membenarkan adanya keterlambatan kedatangan pesawat dari Jakarta yang kemudian berdampak pada penerbangan selanjutnya.
"Penundaan ini disebabkan pesawat IU 744 yang seharusnya tiba pukul 20.45 WITA baru mendarat pada pukul 01.56 WITA," katanya seperti dikutip dari SINDONews.
Sementara itu, Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang.
Ia menjelaskan bahwa penjadwalan ulang dilakukan karena adanya penyesuaian rotasi pesawat untuk menjamin keselamatan penerbangan.
“Kami juga memberikan kompensasi berupa makanan, akomodasi, dan tunai sesuai regulasi,” ujar Ari kepada detikNews.
Meski mendapat kritikan karena dianggap berlebihan, kemarahan Ridwan Kamil mendapat simpati luas dari masyarakat.
BACA JUGA:Ridwan Kamil dan Revelino Sudah Diperiksa Polisi, Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Masih Bergulir
Banyak yang menilai, kejadian ini menggambarkan realitas pahit yang kerap dialami penumpang saat menghadapi delay: kurangnya informasi, minimnya tanggung jawab pihak maskapai, dan tidak adanya akses langsung ke pihak yang berwenang.
“Saya diminta penumpang untuk bicara ke manajemen, tapi tidak diberi akses. Banyak yang akhirnya gagal ujian, meeting, hingga transit,” ujar Ridwan Kamil melalui pengacaranya, dikutip dari detikNews.