bacakoran.co

Viral! Oknum Satpam Pukul Driver Ojol Gegara Tolak Beri KTP saat Masuk Perumahan di Bekasi Utara

Driver ojol dipukul satpam gara-gara tolak berikan KTP saat masuk perumahan di Bekasi Utara/Kolase Bacakoran.co--Instagram @jabodetabek24info

BACA JUGA:Driver Ojol Protes Grab Hemat, Chat Penumpang Bikin Aturan Tak Terduga Hingga Batalkan Pesanan

BACA JUGA:Merinding! Driver Ojol Dapat Order Kirim Barang, Dikira Paket Baju, Ternyata Mayat Bayi!

Di sisi lain, komentar netizen juga menyoroti bahwa tindakan kekerasan seharusnya tidak dilakukan oleh pihak keamanan, terlepas dari konflik yang terjadi. 

Ada pula dorongan agar edukasi etika pelayanan dan privasi data diperkuat, baik bagi petugas maupun masyarakat umum.

Kejadian ini menjadi cerminan bahwa persoalan sederhana bisa berkembang menjadi konflik fisik jika tidak ditangani dengan komunikasi yang bijak. 

Dalam konteks digital, video viral semacam ini juga menunjukkan betapa cepatnya opini publik terbentuk dan menyebar.

Diharapkan, kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bersama tentang pentingnya komunikasi, rasa hormat terhadap privasi, dan penanganan konflik secara damai.

Viral! Oknum Satpam Pukul Driver Ojol Gegara Tolak Beri KTP saat Masuk Perumahan di Bekasi Utara

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - heboh sebuah video viral yang memperlihatkan cekcok ojek online (ojol) oleh petugas satuan pengamanan () di sebuah kompleks perumahan elit di bekasi utara. 

cekcok tersebut terjadi di cluster burgundy pada minggu (13/7/2025) memicu amarah dari satpam yang memukul driver ojol, hal ini diketahui karena kejadian tersebut berawal dari driver ojol yang menolak menyerahkan .

dalam rekaman yang diunggah ulang oleh akun instagram @jabodetabek24info, terlihat seorang driver ojol bersikukuh tidak mau menyerahkan ktp-nya kepada petugas keamanan sebelum masuk kawasan perumahan. 

sang driver berdalih bahwa data pribadi tidak boleh diserahkan sembarangan.

"data orang tidak boleh sembarangan bang," ujar driver online kepada satpam.

perdebatan yang semula verbal kemudian berubah menjadi konfrontasi fisik. 

satpam yang bertugas lantas memanggil rekannya, yang diduga sebagai pelaku pemukulan. 

dalam kondisi yang memanas, oknum satpam tersebut menantang sang driver untuk turun dari motor, lalu melayangkan pukulan menggunakan benda keras hingga helm korban mengalami kerusakan.

"maksudnya apa ini udah pakai kekerasan? parah guys, helm gua dirusakan oleh security," keluh korban dalam video yang viral tersebut.

setelah rekaman menyebar luas, sejumlah rekan sesama pengemudi ojol mendatangi lokasi perumahan. 

kondisi sempat tegang dan berpotensi menimbulkan konflik lebih besar. 

untuk mencegah eskalasi, kedua belah pihak sepakat melakukan mediasi.

dalam proses mediasi, oknum satpam akhirnya meminta maaf kepada korban atas tindakannya, dan kedua pihak mencapai kesepakatan untuk berdamai. 

langkah ini dianggap sebagai penyelesaian yang bijak meski tak menghapus sorotan publik terhadap tindakan kekerasan yang sempat terjadi.

komentar netizen pun membanjiri unggahan video tersebut. beragam perspektif muncul, dari yang membela satpam, menyoroti sikap driver ojol, hingga menyerukan pentingnya saling menghargai.

"drivernya kalo gak mancing juga gak bakal begitu ... saya driver ojol dan satpam juga ... jadi ngerasain posisi keduanya."

"maaf nih ya . bukannya klo masuk perum gede kudu tinggal ktp ya, padahal tinggal kasih aja."

"susah kalo udah rame² berasa ormas gede,, satpam lagi kerja lu juga kerja saling hargain."

"keliatan ga pernah masuk kompleks dan pelanggan pinjol ye."

"semua perumahan rata2 didata ktp, dikasih tau baik2 gak terima, cuman salahnya security kepancing emosi aja."

"gojeknya juga jgn songong lah."

di sisi lain, komentar netizen juga menyoroti bahwa tindakan kekerasan seharusnya tidak dilakukan oleh pihak keamanan, terlepas dari konflik yang terjadi. 

ada pula dorongan agar edukasi etika pelayanan dan privasi data diperkuat, baik bagi petugas maupun masyarakat umum.

kejadian ini menjadi cerminan bahwa persoalan sederhana bisa berkembang menjadi konflik fisik jika tidak ditangani dengan komunikasi yang bijak. 

dalam konteks digital, video viral semacam ini juga menunjukkan betapa cepatnya opini publik terbentuk dan menyebar.

diharapkan, kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bersama tentang pentingnya komunikasi, rasa hormat terhadap privasi, dan penanganan konflik secara damai.

Tag
Share