Prabowo Izinkan Rumah Sakit Asing Buka Cabang di Indonesia, Ini Alasannya!
Prabowo memberikan isyarat bahwa kebijakan ini sejalan dengan arah negosiasi kerja sama ekonomi yang lebih luas antara Indonesia dan Uni Eropa. --Antara News jatim
“Kami ingin melihat lebih banyak partisipasi Eropa dalam perekonomian kami, dan kami siap masuk ke dalam perekonomian Uni Eropa. Saya pikir kita punya hubungan yang saling menguntungkan," katanya.
Presiden Prabowo percaya bahwa Eropa memiliki berbagai keunggulan, baik dalam hal pengembangan teknologi, kemajuan ilmu pengetahuan, tata kelola pemerintahan, maupun sektor keuangan dan ekonomi.
BACA JUGA:Trump Janjikan Kirim Rudal ke Ukraina, Tapi Tidak Gratis, Pihak Ini yang Akan Bayar!
BACA JUGA:Viral, Suara Desahan dari Pengeras Suara Area GBK Bikin Kaget, Management Berikan Klarifikasi Ini
Di sisi lain, Indonesia juga memiliki potensi besar yang tak kalah penting, seperti cadangan mineral yang melimpah dan sumber daya alam yang unik dan langka.
Kombinasi keunggulan tersebut dianggap bisa menciptakan hubungan kerja sama yang menguntungkan bagi kedua pihak melalui CEPA.
Selain membuka akses investasi di sektor kesehatan, Prabowo juga menyinggung bidang pendidikan sebagai bagian dari kebijakan yang inklusif.
Dalam kesempatan itu, ia menyebut bahwa kampus-kampus asing pun kini diperbolehkan membuka cabang di Indonesia.
BACA JUGA:Viral! Oknum Satpam Pukul Driver Ojol Gegara Tolak Beri KTP saat Masuk Perumahan di Bekasi Utara
BACA JUGA:Damkar Tabrak Mobil Emak-emak yang Halangi Jalan saat Menuju Lokasi Kebakaran di Balikpapan
Tidak berhenti di situ, ia turut menyampaikan aspirasi untuk mendorong lebih banyak mahasiswa Indonesia agar melanjutkan studi ke Eropa.
“Kami mengirimkan 3.394 orang mahasiswa setiap tahunnya untuk melanjutkan studi di Eropa, dan hingga saat ini, kami telah membiayai 11.784 mahasiswa (untuk studi di Eropa, red.), dan angka ini di luar mahasiswa yang membiayai sendiri studi mereka di Eropa. Jadi, ini yang disponsori oleh pemerintah, dan kami ingin melihat lebih banyak mahasiswa Indonesia melanjutkan studi di Eropa," sambungnya.
Langkah ini sejalan dengan upaya memperkuat sumber daya manusia Indonesia agar memiliki kompetensi global dan wawasan internasional yang lebih luas.
Transfer pengetahuan dan pertukaran budaya melalui pendidikan dianggap sebagai kunci membangun masa depan bangsa yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan zaman.
BACA JUGA:Penadah Mobil Curian Susul Pencurinya ke Penjara, Barang Bukti Berhasil Diamankan