bacakoran.co

Satu-satunya Siswa Baru di SDN 1 Kendalrejo, Rohmat Tetap Semangat Laksanakan MPLS

Rohmat, satu-satunya murid baru di SDN 1 Kendalrejo, tetap semangat menjalani MPLS meski duduk sendiri/Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsoszone

Kepala Sekolah SDN 1 Kendalrejo, Didin Luskha, turut membenarkan kondisi ini. 

Ia menyebut bahwa jumlah siswa baru tahun ini menurun drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 11 siswa. 

BACA JUGA:Viral Video Siswa SD Nangis Gegara Tidak Lulus Sekolah, Netizen Marah: Harusnya Privasi!

BACA JUGA:Tragis! Siswa SD di Inhu Riau Tewas Diduga Dipukuli 5 Kakak Kelas Gegara Beda Agama, Begini Kronologinya

Beberapa siswa dari TK sekitar justru memilih masuk ke sekolah lain seperti SDN 2 Kendalrejo dan SDI Giri Arum.

Menurut Didin, persaingan antar lembaga pendidikan tingkat SD di sekitar SDN 1 Kendalrejo cukup tinggi. 

“Ada 6 lembaga SD di sekitar sini, jadi memang tantangannya besar,” jelasnya. 

Meski demikian, pihak sekolah tidak tinggal diam. 

BACA JUGA:Sering Nonton Film Tak Senonoh, Pemuda 'Garap' 3 Bocah SD Sesama Jenis di Toilet Sekolah

BACA JUGA:Gibran Tinjau MBG di SDN 61 Bengkulu, Tegaskan Kualitas Gizi dalam Program Tetap Terjaga

Beragam pendekatan telah dilakukan, termasuk kegiatan kreatif seperti lomba mewarnai celengan yang melibatkan anak-anak TK dari berbagai wilayah sekitar sekolah.

Guru kelas dan kepala sekolah sepakat bahwa komunikasi dengan orang tua menjadi kunci utama dalam mendampingi siswa, terutama bagi anak satu-satunya seperti Rohmat. 

“Guru mendampingi di sekolah, orang tua mendampingi di rumah. Kami terus ajak komunikasi agar anak mendapat yang terbaik,” tutur Mita.

Fenomena ini pun memunculkan berbagai komentar dari netizen.

BACA JUGA:Gempar! Keracunan Massal Siswa SDN di Sukoharjo Setelah Makan Bergizi Gratis, Warganet: Ayam Tiren?

Satu-satunya Siswa Baru di SDN 1 Kendalrejo, Rohmat Tetap Semangat Laksanakan MPLS

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - tahun ajaran baru 2025/2026 menjadi tantangan tersendiri bagi banyak sekolah dasar di kabupaten , salah satunya adalah sdn 1 kendalrejo.

sekolah yang berada di kecamatan durenan ini dikatehui hanya menerima satu baru di tahun ini. 

rohmat widianto, anak yang masuk melalui jalur domisili sistem penerimaan murid baru (spmb), menjadi satu-satunya kelas 1 di sekolah tersebut. 

meskipun sendiri, semangatnya tak luntur sedikit pun saat mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (mpls).

pada hari pertama sekolah, rohmat tampak duduk tenang di tengah deretan bangku kosong sambil menyimak penjelasan guru kelas. 

dari video yang beredar, tidak ada rasa takut atau malu di wajahnya. 

“alhamdulillah, rohmat ini dari pagi saya lihat kok sendiri gitu. berarti anaknya berani,” ungkap mita purwanti, guru kelas 1 sdn 1 kendalrejo yang pernah mengajar di smpn 1 durenan.

mita juga menegaskan, meskipun hanya ada satu siswa, proses pembelajaran tetap berjalan seperti biasa. 

ia menjelaskan bahwa materi antara kelas 1 dan 2 berbeda, meski masuk dalam fase yang sama, sehingga penggabungan kelas tidak memungkinkan. 

“ini tetap pembelajaran seperti biasa. meskipun fasenya sama antara kelas 1 dan 2, tapi ini kan peralihan dari tk ke sd,” ujarnya.

kepala sekolah sdn 1 kendalrejo, didin luskha, turut membenarkan kondisi ini. 

ia menyebut bahwa jumlah siswa baru tahun ini menurun drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 11 siswa. 

beberapa siswa dari tk sekitar justru memilih masuk ke sekolah lain seperti sdn 2 kendalrejo dan sdi giri arum.

menurut didin, persaingan antar lembaga pendidikan tingkat sd di sekitar sdn 1 kendalrejo cukup tinggi. 

“ada 6 lembaga sd di sekitar sini, jadi memang tantangannya besar,” jelasnya. 

meski demikian, pihak sekolah tidak tinggal diam. 

beragam pendekatan telah dilakukan, termasuk kegiatan kreatif seperti lomba mewarnai celengan yang melibatkan anak-anak tk dari berbagai wilayah sekitar sekolah.

guru kelas dan kepala sekolah sepakat bahwa komunikasi dengan orang tua menjadi kunci utama dalam mendampingi siswa, terutama bagi anak satu-satunya seperti rohmat. 

“guru mendampingi di sekolah, orang tua mendampingi di rumah. kami terus ajak komunikasi agar anak mendapat yang terbaik,” tutur mita.

fenomena ini pun memunculkan berbagai komentar dari netizen.

"di kota sekolah sampe di shif (sekolah pagi,dan sekolah siang) sedangkan d desa kekurangan murid."

"alasan sepi peminat knapa nih? warganya yg cuma dikit atau kalah saing sama sekolah swasta?"

"alhamdulillah gurunya ngajar bisa fokus ke dia doang."

"disisi lain, warga jakarta ibu2nya puyeng daftarkan anaknya sekolah karena dibatasi zonasi. bahkan banyak yang ga lulus."

"lebih efektif, lebih fokus, dan bisa lebih cepet pintarnya. aamiin."

meski tantangan terus muncul, baik dari segi jumlah siswa maupun persaingan antar sekolah, semangat rohmat dan para tenaga pengajar sdn 1 kendalrejo adalah bukti bahwa pendidikan tetap berjalan dengan dedikasi tinggi.

Tag
Share