Catat! Ini 8 Makanan Ringan Produk Indofood yang Diboikot Imbas Anthoni Salim Suntik Dana ke KFC Indonesia

Daftar makanan ringan Indofood ramai diboikot buntut suntikan dana Rp40 miliar Anthoni Salim ke KFC Indonesia/Kolase Bacakoran.co--Freepik dan Chitato
BACAKORAN.CO - Gerakan boikot terhadap produk-produk Indofood semakin meluas di berbagai platform media sosial, menyusul keputusan bisnis yang diambil oleh taipan Indonesia, Anthoni Salim.
Publik memandang aksi finansial Salim Group sebagai pemicu sentimen baru terhadap jaringan produk yang selama ini menjadi konsumsi harian masyarakat Indonesia.
Daftar Produk Makanan Ringan yang Diboikot
Beberapa akun media sosial seperti TikTok @sriwahyunie17 turut membagikan daftar produk yang ramai disebut-sebut sebagai bagian dari boikot, khususnya di segmen makanan ringan.
Produk-produk tersebut dianggap terafiliasi dengan Salim Group dan jaringan bisnis yang berkaitan dengan dugaan dukungan terhadap Israel.
BACA JUGA:Gegara Suntik Modal ke KFC, Indofood Jadi Sasaran Amukan Netizen: Boikot Produk Hingga Indomaret
Berikut daftar makanan ringan Indofood dan anak usaha Salim Group yang ramai diboikot:
- Chitato: Keripik kentang rasa sapi panggang, BBQ, dan lainnya.
- Lays: Snack kentang populer dengan berbagai varian rasa.
- QTela: Keripik singkong dan tempe khas Nusantara.
- Dontes: Camilan ringan berjenis stik renyah.
- Cheetos: Snack jagung keju yang banyak disukai anak-anak.
- Chiki: Camilan berbentuk bulat dan renyah.
- Sari Roti: Roti kemasan siap konsumsi yang tersedia di berbagai minimarket.
- JetZ: Snack jagung dan cokelat yang gurih bertekstur tipis.
BACA JUGA: Tak Mau Mohamed Salah Jilid 2 Terjadi, Fans Chelsea Boikot Penjualan Madueke ke Arsenal
Tak hanya makanan ringan, warganet juga menyoroti produk lain yang tersebar di sejumlah kategori seperti mie instan, susu, minuman instan, bahan dapur, makanan bayi, hingga produk minimarket yang ditengarai masuk dalam portofolio bisnis Anthoni Salim.
Beberapa akun di media sosial lain juga aktif mempublikasikan daftar ini agar konsumen lebih waspada.
Boikot ini merupakan imbas dari sikap Salim Group melalui PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) yang menyuntikkan dana sebesar Rp40 miliar ke PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola waralaba KFC di Indonesia.
Dana tersebut dikucurkan dalam bentuk penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) pada tanggal 28 Mei 2025.