bacakoran.co - suasana rapat kerja komisi x bersama kementerian kebudayaan mendadak berubah dari formal menjadi penuh tawa dan nyanyian. 

di tengah agenda penting pembahasan laporan keuangan pemerintah pusat untuk apbn tahun anggaran 2024, momen tak biasa terjadi saat dua figur publik yang kini berkiprah di jalur politik.

dan , saling berbalas lagu dalam suasana perayaan ulang tahun sang wakil menteri.

berdasarkan video youtube kompas tv live dan unggahan akun instagram @medsoszone, momen itu diadakan pada kamis (17/7/2025), di kompleks parlemen jakarta.

saat itu, rapat komisi x yang dipimpin oleh hetifah sjaifudian berlangsung dengan agenda utama pembahasan anggaran kementerian kebudayaan. 

namun sebelum kesimpulan rapat dibacakan, hetifah mengumumkan adanya agenda tambahan yang menghibur.

“sebelum saya membacakan kesimpulan, ternyata kita ada dua agenda ya hari ini. satu membahas anggaran 2024, satu lagi merayakan ulang tahun pak wamen,” ujar hetifah, disambut tepuk tangan hadirin. 

ia kemudian meminta anggota komisi x dpr, melliana cessy goeslaw alias melly goeslaw, untuk menyumbangkan lagu sebagai hadiah ulang tahun bagi giring ganesha, wakil menteri kebudayaan.

melly, yang dikenal sebagai musisi handal, segera menyalakan mikrofon dan menyanyikan lagu berjudul jika dengan lirik yang telah dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan momen perayaan. 

“ini cocok kayaknya untuk kementerian kebudayaan lagunya,” ucap melly sebelum menyanyikan bait spesial untuk giring.

bait lagu tersebut disambut meriah oleh para peserta rapat.

tak lama, hetifah menyuarakan “balas, balas,” yang mendorong giring untuk membalas nyanyian melly. 

giring pun menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari komisi x serta menyebut ini sebagai kali pertama ia menggunakan mikrofon di forum tersebut. 

ia lalu menyanyikan lagu spesial, menjadikan momen ini sebagai ‘debut’ musikalnya di parlemen.

meski suasana hangat dan penuh canda menghiasi akhir rapat, respons publik di media sosial menunjukkan beragam reaksi yang sebagian besar bernada kritis. 

banyak netizen mempertanyakan relevansi dan urgensi momen nyanyian di tengah kondisi rakyat yang masih menghadapi tantangan berat.

beberapa komentar di media sosial menyuarakan kekecewaan.

“bisa nggak, kalian serius memperjuangkan nasib rakyat?”

“dengar aspirasi rakyat, kok malah nyanyi menghibur diri sendiri.”

“masih aja bisa nyanyi disaat rakyat kelaparan dan kekurangan lapangan kerja.”

“jadi gunanya penyanyi di dpr biar menghibur? terus komeng saat rapat, adakah melawak?”

“bingung, rakyat yang mana yang kalian wakili?”

netizen lain menyentil bahwa banyak generasi muda yang cerdas dan berilmu seharusnya dapat menggantikan posisi para wakil rakyat yang dinilai tak peka terhadap kondisi masyarakat. 

netizen menilai bahwa anggota dpr lebih sibuk menghibur diri daripada bekerja untuk rakyat pun santer dilontarkan.

sebagai wakil rakyat dan pejabat kementerian, netizen menuntut profesionalisme, empati, dan integritas.