bacakoran.co

Miris! Warga Kapuk Muara Rela Antre Panjang untuk Air Bersih

Warga Kapuk Muara, Jakarta Utara, mengalami krisis air bersih selama berminggu-minggu. Mereka terpaksa mengantre berjam-jam demi mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.--Youtube-tvOneNews

Anak-anak sudah mulai sakit karena air yang kami pakai tidak layak.” Ujar beliau dengan mata berkaca-kaca.

BACA JUGA:Dampak Pencurian Trafo, Ratusan Pelanggan PDAM Tirta Prabujaya Kesulitan Air Bersih, DPRD Turun Tangan

BACA JUGA:Ribuan Pelanggan PDAM Tirta Raja Terancam Tak Dapat Air Bersih Selama 4 Hari

Dampak Sosial dan Kesehatan

Krisis air bersih bukan hanya berdampak pada kenyamanan, tetapi juga pada kesehatan masyarakat.

Air yang tidak layak konsumsi dapat memicu penyakit seperti diare, infeksi kulit, dan gangguan pencernaan.

Anak-anak dan lansia menjadi kelompok paling rentan.

BACA JUGA:Dampak Musim Kemarau Indonesia, Empat Kecamatan di Kabupaten Sumenep Jawa Timur Alami Krisis Air Bersih

BACA JUGA:Kini Warga Sungai Jawi Terbantu Air Bersih, Program TNI-AD Manunggal Air

Selain itu, aktivitas harian seperti mandi, mencuci, dan memasak menjadi terganggu, memaksa warga untuk berhemat air secara ekstrem.

Beberapa keluarga bahkan harus membeli air galon dengan harga tinggi, yang memberatkan ekonomi rumah tangga.

Minim Respons, Harapan yang Tertunda

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari PAM Jaya terkait penyebab dan solusi atas gangguan pasokan air.

BACA JUGA:Hasil Penyelidikan Jatuhnya Air India, Ungkap Pilot Pesawat Saat Itu Ada Riwayat Kesehatan Mental

BACA JUGA:Air India Diduga Jatuh Secara Sengaja, Pihak Penerbangan Bersuara, CEO: Temuan Ini Mengganggu

Tokoh masyarakat Kapuk Muara bahkan menyebut air yang sempat mengalir pun berbau dan keruh seperti comberan.

Warga merasa diperlakukan tidak adil dibandingkan dengan kawasan elite yang mendapatkan pasokan air layak pakai.

Upaya dan Harapan Warga

Miris! Warga Kapuk Muara Rela Antre Panjang untuk Air Bersih

Puput

Puput


bacakoran.co -  kembali melanda wilayah kapuk muara, jakarta utara, memaksa warga untuk mengantre berjam-jam demi mendapatkan air bersih yang layak konsumsi.

fenomena ini bukan hanya soal kekeringan, tetapi juga mencerminkan tantangan serius dalam pengelolaan sumber daya  di kawasan padat penduduk.

melansir dari video youtube tvonenews, menampilkan potret nyata perjuangan warga yang harus membawa jeriken dan galon, menunggu giliran di titik distribusi air.

dalam video tersebut, terlihat antrean panjang sejak pagi hari, bahkan beberapa warga rela tidak bekerja demi memastikan keluarganya mendapat .

penyebab krisis air bersih

beberapa faktor utama yang memicu krisis ini antara lain:

- kerusakan jaringan pipa pam yang belum diperbaiki secara menyeluruh.

- minimnya cadangan air tanah akibat urbanisasi dan pembangunan yang masif.

- ketergantungan pada air hujan dan air sumur, yang kualitasnya tidak selalu memenuhi standar kesehatan.

kondisi ini diperparah oleh musim kemarau yang berkepanjangan, membuat sumber air alternatif seperti sumur dangkal menjadi kering.

bu romlah menyampaikan keluhannya, “kami bukan minta yang mewah, hanya air bersih untuk mandi, masak, dan minum.

anak-anak sudah mulai sakit karena air yang kami pakai tidak layak.” ujar beliau dengan mata berkaca-kaca.

dampak sosial dan kesehatan

krisis air bersih bukan hanya berdampak pada kenyamanan, tetapi juga pada kesehatan masyarakat.

air yang tidak layak konsumsi dapat memicu penyakit seperti diare, infeksi kulit, dan gangguan pencernaan.

anak-anak dan lansia menjadi kelompok paling rentan.

selain itu, aktivitas harian seperti mandi, mencuci, dan memasak menjadi terganggu, memaksa warga untuk berhemat air secara ekstrem.

beberapa keluarga bahkan harus membeli air galon dengan harga tinggi, yang memberatkan ekonomi rumah tangga.

minim respons, harapan yang tertunda

hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pam jaya terkait penyebab dan solusi atas gangguan pasokan air.

tokoh masyarakat kapuk muara bahkan menyebut air yang sempat mengalir pun berbau dan keruh seperti comberan.

warga merasa diperlakukan tidak adil dibandingkan dengan kawasan elite yang mendapatkan pasokan air layak pakai.

upaya dan harapan warga

pemerintah setempat telah mengirimkan bantuan air melalui mobil tangki, namun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan seluruh warga.

warga berharap ada solusi jangka panjang seperti:

- perbaikan dan perluasan jaringan distribusi air pam.

- pembangunan reservoir komunal.

- edukasi tentang konservasi air dan sanitasi.

krisis air bersih di kapuk muara adalah alarm keras bagi semua pihak. air bukan sekadar kebutuhan, tetapi hak dasar manusia.

tanpa air bersih, kehidupan menjadi terancam.

diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menciptakan sistem air yang berkelanjutan dan adil.

krisis ini juga membuka mata kita terhadap pentingnya sistem distribusi air yang tangguh dan responsif.

ketika jaringan air terputus selama sepekan, dampaknya bukan hanya pada kebersihan, tetapi juga kesehatan dan martabat manusia.

anak-anak mulai mengalami gatal-gatal, dan banyak warga terpaksa menumpang mandi ke rumah saudara.

ini bukan sekadar ketidaknyamanan ini adalah pelanggaran terhadap hak dasar.

Tag
Share