bacakoran.co

Ledakan Ranjau di Perbatasan: Thailand-Kamboja Kembali Bersitegang, Ternyata ini Penyebabnya!

Ledakan Ranjau di Perbatasan: Thailand-Kamboja Kembali Bersitegang--CICI AI

‎BACAKORAN.CO - Ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali meningkat setelah terjadi ledakan ranjau di perbatasan kedua negara pada hari Rabu, 23 Juli 2025. 

‎Insiden tersebut menjadi titik api baru dalam hubungan yang selama ini penuh dinamika dan ketidakpastian. 

‎Beberapa personel militer Thailand dilaporkan mengalami luka-luka, dan satu orang di antaranya mengalami cedera parah hingga harus kehilangan kakinya.

‎Pihak Thailand segera melayangkan tuduhan kepada Kamboja sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peletakan ranjau tersebut. 

BACA JUGA:Kematian Dinilai Misterius, Kemlu Angkat Bicara Terkait Tewasnya Arya Daru, Begini!

BACA JUGA:Tersangka Penggelapan Motor Ternyata Sudah Dipecat Sebagai ASN Pengadilan Agama Sejak 2024

‎Namun, Kamboja dengan cepat membantah tuduhan itu. 

‎Mereka menyebut bahwa ledakan tersebut dipicu oleh pelanggaran perbatasan yang dilakukan oleh tentara Thailand.

‎Dan bahwa ranjau tersebut merupakan peninggalan lama dari konflik terdahulu yang telah lama tertanam di wilayah tersebut.

‎Sebagai bentuk protes terhadap insiden tersebut, Thailand langsung mengambil langkah diplomatik dengan mengusir duta besar Kamboja dari Bangkok dan sekaligus menarik pulang utusannya yang bertugas di Phnom Penh. 

BACA JUGA:Heboh! Bekas Cekikan Dileher Brigadir Nurhadi LPSK Menduga Misri Puspita Mencekik Korban

BACA JUGA:Kemacetan Parah Jalur Situbondo–Banyuwangi: Ekor Antrean Capai Hutan Baluran!

‎Langkah keras ini memicu reaksi balik dari Kamboja, yang kemudian menurunkan level hubungan diplomatik dan menarik staf kedutaannya dari ibu kota Thailand.

‎Ketegangan semakin memuncak saat Thailand menuduh Kamboja telah menyerang pos militer mereka di kawasan sekitar Kuil Ta Muen Thom.

Ledakan Ranjau di Perbatasan: Thailand-Kamboja Kembali Bersitegang, Ternyata ini Penyebabnya!

Ayu

Ayu


‎bacakoran.co - ketegangan antara thailand dan kamboja kembali meningkat setelah terjadi ledakan ranjau di perbatasan kedua negara pada hari rabu, 23 juli 2025. 

‎insiden tersebut menjadi titik api baru dalam hubungan yang selama ini penuh dinamika dan ketidakpastian. 

‎beberapa personel militer thailand dilaporkan mengalami luka-luka, dan satu orang di antaranya mengalami cedera parah hingga harus kehilangan kakinya.

‎pihak thailand segera melayangkan tuduhan kepada kamboja sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peletakan ranjau tersebut. 

‎namun, kamboja dengan cepat membantah tuduhan itu. 

‎mereka menyebut bahwa ledakan tersebut dipicu oleh pelanggaran perbatasan yang dilakukan oleh tentara thailand.

‎dan bahwa ranjau tersebut merupakan peninggalan lama dari konflik terdahulu yang telah lama tertanam di wilayah tersebut.

‎sebagai bentuk protes terhadap insiden tersebut, thailand langsung mengambil langkah diplomatik dengan mengusir duta besar kamboja dari bangkok dan sekaligus menarik pulang utusannya yang bertugas di phnom penh. 

‎langkah keras ini memicu reaksi balik dari kamboja, yang kemudian menurunkan level hubungan diplomatik dan menarik staf kedutaannya dari ibu kota thailand.

‎ketegangan semakin memuncak saat thailand menuduh kamboja telah menyerang pos militer mereka di kawasan sekitar kuil ta muen thom.

‎sebuah situs kuno yang berada di wilayah yang masih menjadi sengketa antara kedua negara, di selatan provinsi surin, thailand, dan di barat laut kamboja. 

‎militer thailand mengklaim bahwa pihak kamboja mengirimkan pesawat nirawak ke area tersebut sebelum mengerahkan pasukan yang telah dipersenjatai.

‎"enam tentara kamboja bersenjata, termasuk yang membawa rpg, terlihat mendekati area kawat berduri di depan pangkalan operasional thailand," kata militer dalam pernyataan tersebut.

‎juru bicara dari kementerian pertahanan kamboja menyatakan bahwa tindakan yang diambil oleh pasukan mereka adalah bentuk pembelaan diri atas serangan dari pihak thailand. 

‎"pasukan kamboja bertindak tegas dalam batas-batas pembelaan diri, menanggapi serangan tak beralasan oleh pasukan thailand yang melanggar integritas teritorial kami," kata letnan jenderal maly socheata.

‎wakil menteri pertahanan thailand, jenderal natthaphon narkphanit, mengonfirmasi bahwa operasi di kawasan perbatasan masih terus berlangsung. 

‎ia menyebutkan bahwa dua tentara thailand mengalami luka akibat bentrokan tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh reuters yang mengutip pernyataan dari pejabat militer di lokasi.

‎sebagai langkah tanggap darurat, kementerian kesehatan masyarakat thailand memerintahkan dua rumah sakit yang berada di provinsi surin, tidak jauh dari lokasi konflik.

untuk mulai melakukan evakuasi terhadap pasien-pasien demi menghindari risiko yang lebih besar seiring meningkatnya situasi di lapangan.

Tag
Share