Demi Sound Horeg, Pemdes Donowarih Minta Warga Mengungsi saat Karnaval Karangjuwet: Tak Ada yang Nolak
Imbauan Pemdes Donowarih soal evakuasi warga saat karnaval Karangjuwet Vol. 5 demi antisipasi sound horeg/Kolase Bacakoran.co--Instagram @lesosgank__ dan @lambe_turah
BACAKORAN.CO - Pemerintah Desa (Pemdes) Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, mengeluarkan surat edaran menjelang perayaan Karnaval Karangjuwet Vol. 5.
Dalam surat tersebut, warga diminta menjauh sementara dari lokasi kegiatan sebagai antisipasi potensi gangguan kenyamanan akibat penggunaan sound horeg, yaitu perangkat audio dengan kekuatan suara sangat tinggi.
Imbauan Mengungsi Demi Keamanan Warga Rentan
Surat resmi yang viral di media sosial berisi permintaan kepada warga, terutama yang memiliki bayi, anak kecil, lansia, atau anggota keluarga yang sedang sakit untuk menjaga jarak atau mengungsi sementara dari Jalan Raya Karangjuwet, lokasi utama karnaval.
BACA JUGA:Resmi Diharamkan MUI, Bupati Blitar Justru Wacanakan Lomba Sound Horeg: Banyak Sisi Positifnya
BACA JUGA:Bos Sound Horeg Klaim Tak Ada yang Merasa Rugi: Orang yang Komplain Sok SDM Tinggi!
Acara yang digelar pada Rabu (23/7) mulai pukul 16.30 WIB itu diperkirakan akan menghadirkan sedikitnya sebelas unit sound horeg yang akan digunakan oleh setiap kontingen peserta karnaval.
Sekretaris Desa Donowarih, Ary Widya Hartono, membenarkan isi surat tersebut.
“Ini bagian dari langkah preventif untuk melindungi masyarakat. Kegiatannya sudah dapat izin kepolisian dan merupakan tradisi yang diselenggarakan secara swadaya,” ujar Ary.
Tradisi Dua Tahunan yang Didukung Warga
Karnaval Karangjuwet merupakan acara pesta rakyat dalam rangka tradisi bersih dusun yang digelar dua tahun sekali.
BACA JUGA:Heboh! Sound Horeg Dicap Haram, Malah Dipasang Label 'Halal', Netizen Ngamuk: Dibakar Aja Sekalian!
BACA JUGA:Perintis Sound Horeg di Jawa Timur Tanggapi Fatwa Haram MUI: Indonesia Sulit Jadi Negara Maju!
Selain mobil hias dan busana adat berbagai suku, sound horeg menjadi elemen hiburan utama yang disebut Ary 'sedang booming dan mendapatkan simpati dari masyarakat'.
Setiap kontingen dijadwalkan menggunakan sistem suara tersebut sebagai iringan penampilan.
Ary menambahkan bahwa masyarakat sendiri antusias dan mendukung acara.