bacakoran.co - fenomena semakin mencuri perhatian publik sebagai bentuk hiburan jalanan yang populer di berbagai daerah indonesia.
dengan ciri khas penggunaan speaker berukuran besar dan dentuman bass yang menggema, hiburan ini tak jarang menjadi daya tarik utama dalam acara masyarakat seperti hajatan, , hingga konser jalanan.
tak hanya itu, pertunjukan sound horeg biasanya disertai efek visual mencolok yang menambah semarak suasana.
meski menjadi favorit banyak kalangan, kehadirannya tak lepas dari kontroversi.
banyak warga yang merasa terganggu dengan intensitas suara yang luar biasa keras, yang disebut-sebut bisa mencapai hingga 130 (db), setara suara mesin jet dari jarak dekat.
dampak kebisingan terhadap kesehatan pendengaran
seiring meningkatnya popularitas sound horeg, kekhawatiran soal dampaknya terhadap kesehatan pun makin mencuat.
suara pada level 130 db sudah jauh melewati ambang batas aman bagi pendengaran manusia.
paparan berkepanjangan terhadap suara sekeras ini dapat merusak sel rambut telinga yang berfungsi mengirim sinyal suara ke otak, berujung pada gangguan pendengaran bahkan tuli permanen.
terlebih lagi, warga yang tidak terlibat langsung dalam acara tersebut tetap harus menanggung dampaknya.
bunyi menggelegar dari speaker raksasa kerap menyebar hingga radius yang luas, menciptakan polusi suara yang tidak hanya mengganggu ketenangan lingkungan, tetapi juga berisiko bagi kesehatan telinga masyarakat.
imbauan dokter spesialis tht
menanggapi keresahan publik, spesialis telinga, hidung, tenggorokan (tht) dari rumah sakit universitas indonesia, dr. fikri mirzaputranto, memberikan peringatan serius.
dalam program catatan demokrasi yang ditayangkan di youtube tvonenews pada selasa, 22 juli 2025, ia menekankan pentingnya menjaga jarak aman dari sumber suara sound horeg.
“pertanyaannya adalah bagaimana melindungi orang yang tidak berhubungan langsung dengan kesenian tersebut,” ujar dr. fikri.
menurutnya, solusi paling sederhana dan efektif adalah dengan menjauh dari pusat kebisingan.
semakin jauh posisi seseorang dari speaker, semakin kecil intensitas suara yang diterima telinga.
dalam konteks sound horeg, dokter fikri menyebut jarak aman minimal adalah 2 kilometer dari sumber suara.
pernyataan ini menambah dimensi baru dalam diskusi publik, menyoroti pentingnya perlindungan pendengaran di tengah geliat ekspresi budaya.
pernyataan dr. fikri menjadi tonggak penting dalam perdebatan seputar sound horeg.
di satu sisi, hiburan ini merupakan bagian dari ekspresi budaya dan kesenian rakyat yang perlu dilestarikan.
di sisi lain, masyarakat juga memiliki hak untuk tinggal di lingkungan yang tenang dan bebas dari polusi suara.
diskusi pun terus berlanjut antara penikmat hiburan, pelaku seni, serta pihak berwenang.