Harga Biji Kopi di Empat Lawang 'Makin Pahit', Petani Menjerit
Petani kopi di Kabupaten Empat Lawang mengeluh karena harga biji kopi turun. (foto : hendro/sumeks)--
Dengan harga di bawah Rp50.000 per kilogram, para petani mengaku sulit mendapatkan keuntungan yang layak. Sebab biaya produksi dan tenaga kerja yang mereka keluarkan cukup tinggi.
Mereka memperkirakan, harga ideal agar bisa meraup untung minimal berada di kisaran Rp60.000 hingga Rp65.000 per kilogram.
BACA JUGA:Tragedi di Mojokerto! Pria Tewas Tertimpa Pohon, Luka Parah di Kepala
BACA JUGA:4 Rekomendasi Parfum Floral Feminin Wangi Paling Semerbak, Vibes Taman Bunga Berjalan!
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Empat Lawang, Hendra Lezi menjelaskan, harga kopi bisa turun karena beberapa faktor, termasuk peningkatan produksi global, penurunan permintaan, kualitas biji kopi yang kurang baik, dan fluktuasi nilai tukar mata uang.
Selain itu, faktor internal seperti kondisi cuaca dan tata kelola pasca panen juga dapat mempengaruhi harga kopi di tingkat petani. "Harga kopi ini memang naik turun, tergantung kondisi global,"cetusnya.
Dinas Pertanian menghimbau petani kopi tetap merawat pohon kopinya agar berbuah lebat dan pengelolaan biji kopi dilakukan secara maksimal supaya kadar airnya sedikit. Sehingga harga jual kopi bisa dapat harga tertinggi.