bacakoran.co

Viral! Usai Ditangkap, 9 Pelaku Minta Damai Soal Perusakan Rumah Doa Umat Kristen di Padang

Sembilan pelaku perusakan rumah doa Kristen di Padang minta damai setelah viral/Kolase Bacakoran.co--Instagram @permadiaktivis2 dan @medsoszone

Karena tidak adanya surat pemberitahuan resmi yang sampai ke ketua RT atau RW, warga menjadi curiga dan menyangka rumah tersebut sebagai gereja yang beroperasi tanpa izin, hingga akhirnya terjadi tindakan perusakan.

“Ini murni kesalahpahaman administratif. Surat pemberitahuan sebenarnya sudah disiapkan, hanya saja belum sampai ke tangan pihak RT,” jelas Salmadanis.

Ia berharap agar insiden serupa tidak terulang di masa depan, serta mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan nilai toleransi dan dialog antarumat beragama.

Pendeta GKSI Padang, F. Dachi, membenarkan bahwa rumah tersebut adalah rumah doa sekaligus tempat belajar agama. 

Ia menceritakan bagaimana warga langsung merusak bagian depan rumah, meski ketua RT dan RW telah berusaha berdialog terlebih dahulu. 

Jendela rumah pecah, peralatan rusak, dan dua anak mengalami luka fisik.

Pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus ini dan berkomitmen untuk memproses hukum secara adil. 

Pemerintah Kota Padang bersama FKUB akan memperkuat komunikasi lintas agama sebagai langkah preventif ke depan.

Viral! Usai Ditangkap, 9 Pelaku Minta Damai Soal Perusakan Rumah Doa Umat Kristen di Padang

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - insiden perusakan umat kristen di kelurahan padang sarai, kecamatan koto tangah, padang, sumatera barat, menghebohkan publik setelah rekaman videonya di media sosial. 

dalam video yang viral pada minggu (27/7/2025) sore itu, terlihat sejumlah warga melakukan aksi kekerasan terhadap sebuah rumah yang difungsikan sebagai tempat belajar agama bagi siswa .

di dalam rumah tersebut, para perempuan dan anak-anak yang sedang mengikuti kegiatan keagamaan dilaporkan panik dan menangis histeris. 

dua anak perempuan bahkan mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.

pasca kejadian, pihak kepolisian berhasil mengamankan sembilan orang yang diduga sebagai pelaku perusakan. 

pemerintah kota padang bergerak cepat dengan melakukan mediasi antara pihak gereja kristen setia indonesia (gksi), warga, forum komunikasi umat beragama (fkub), dan aparat kepolisian.

mediasi yang berlangsung hingga larut malam di kantor camat koto tangah ini difasilitasi langsung oleh wali kota padang, fadly amran. 

dalam pertemuan tersebut yang terekam dalam sebuah video unggahan instagram @medsoszone, kesembilan pelaku menyampaikan permintaan maaf kepada jemaat gksi dan mengusulkan penyelesaian secara damai.

namun, di kolom komentar, netizen menyuarakan desakan agar para pelaku tetap diproses secara hukum.

"harus proses hukum!"

"kita liat aja kwalitas hukum di negeri ini...apakah hukum juga ada agamanya."

"harus proses hukum, jangan sampai damai cma dengan kata maaf, itu dengan sadar dan sengaja melakukan tindak kriminal."

"jangan damai , proses hukum aja karena indonesia negara hukum, berani bertindak berani bertanggung jawab dan menerima resikonya."

"sekarang pada ketakutan waktu kejadian paling sok."

dalam pernyataan resminya, wali kota fadly amran menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jemaat gksi anugerah padang dan menyesalkan terjadinya perusakan rumah doa.

“kita harus peka terhadap saudara-saudara yang menjadi korban tindakan perusakan. bahkan ada anak-anak yang mengalami luka. tidak ada tempat bagi kekerasan yang mengatasnamakan apapun,” ungkap fadly.

ia juga menjelaskan bahwa insiden tersebut merupakan bentuk kesalahpahaman warga sekitar, dan menegaskan bahwa rumah tersebut bukanlah gereja, melainkan tempat belajar agama bagi siswa kristen. 

pihak pemkot padang menegaskan bahwa kejadian ini tidak terkait isu suku, agama, ras, dan antargolongan (sara).

kronologi peristiwa dan kesalahpahaman warga

ketua fkub padang, salmadanis, membeberkan bahwa kegiatan belajar agama awalnya dilakukan oleh pendeta secara berpindah-pindah ke rumah siswa. 

namun, belakangan kegiatan dipusatkan di satu rumah yang belum memiliki izin resmi sebagai tempat ibadah.

kehadiran puluhan siswa yang diantar oleh orang tuanya membuat suasana sekitar tampak ramai. 

karena tidak adanya surat pemberitahuan resmi yang sampai ke ketua rt atau rw, warga menjadi curiga dan menyangka rumah tersebut sebagai gereja yang beroperasi tanpa izin, hingga akhirnya terjadi tindakan perusakan.

“ini murni kesalahpahaman administratif. surat pemberitahuan sebenarnya sudah disiapkan, hanya saja belum sampai ke tangan pihak rt,” jelas salmadanis.

ia berharap agar insiden serupa tidak terulang di masa depan, serta mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan nilai toleransi dan dialog antarumat beragama.

pendeta gksi padang, f. dachi, membenarkan bahwa rumah tersebut adalah rumah doa sekaligus tempat belajar agama. 

ia menceritakan bagaimana warga langsung merusak bagian depan rumah, meski ketua rt dan rw telah berusaha berdialog terlebih dahulu. 

jendela rumah pecah, peralatan rusak, dan dua anak mengalami luka fisik.

pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus ini dan berkomitmen untuk memproses hukum secara adil. 

pemerintah kota padang bersama fkub akan memperkuat komunikasi lintas agama sebagai langkah preventif ke depan.

Tag
Share