Kasus Kematian Arya Daru Pangayunan, Polisi Temukan Bukti: Salah Satunya Email Terakhir Isinya Bikin Merinding
Hasil penyelidikan Ditreskrimum Polda Metro Jaya ungkap fakta baru di balik kematian diplomat muda Kemlu, Arya Daru Pangayunan.--Kolase/ANTARA
"Ada niatan yang semakin kuat melakukan bunuh diri karena problem yang dimiliki," demikian kutipan isi pesan yang ditemukan dalam perangkat Arya dkutip dari Kompas TV.
Sempat Konsumsi Obat Sebelum Meninggal, Tapi Bukan Racun atau Narkoba
Arya ditemukan meninggal dunia pada 8 Juli 2025.
Penyelidikan pun dilakukan secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan medis oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
BACA JUGA:Kronologi dan Penyebab Kebakaran Pabrik Minyak Goreng di Medan, Karyawan Panik, Warga Dievakuasi!
BACA JUGA:Terus Diselidiki, Pihak Kepolisian Simpan Aktivitas Arya Daru Diploma Kemlu Sebelum Meregang Nyawa!
Dalam hasil autopsi dan pemeriksaan laboratorium, tidak ditemukan adanya zat beracun dalam tubuh Arya.
Hal ini menegaskan bahwa penyebab kematian bukan disebabkan oleh racun seperti pestisida, sianida, arsenik, ataupun narkoba.
"Seluruh organ dan cairan tubuh milik almarhum ADP tidak terdeteksi senyawa toksin seperti pestisida, sianida, arsemik, maupun narkoba," ungkap pihak kepolisian.
Namun, tim forensik menemukan kandungan obat-obatan di tubuh Arya, seperti parasetamol dan klorferinamin.
Dua zat ini biasanya ditemukan dalam obat flu atau alergi.
BACA JUGA:Merasa Ngak Nyaman di Bek Kanan, Inilah Posisi Ideal Diks Patut Dicoba oleh Kluivert
CTM, misalnya, mengandung antihistamin yang dapat menyebabkan kantuk, sementara parasetamol adalah obat analgesik yang digunakan untuk meredakan nyeri dan demam.
"Namun ditemukan kandungan parasetamol dan klorferinamin pada berbagai jaringan dan cairan tubuh almarhum ADP," tambahnya.
Temuan ini mengindikasikan bahwa sebelum meninggal, Arya sempat mengonsumsi obat-obatan tersebut.