ChatGPT Disebut-sebut Mulai Ditinggalkan, Sekarang Beralih ke AI ini, Lebih Efektif?

ChatGPT Mulai Ditinggalkan dan Talenta Terbaik Pindah ke Meta Milik Mark Zuckerberg --unimarca
BACAKORAN.CO - OpenAI yang merupakan perusahaan yang menaungi layanan AI ChatGPT kini sedang mengalami kemerosotan.
Talenta terbaik perusahaan tersebut banyak yang memilih pindah ke Meta (Facebook, WhatsApp, Instagram).
Diketahui Meta punya tujuan untuk mendominasi pengembangan teknologi AI melalui sebuah divisi Superintelligence Lab.
Meta bahkan tak tanggung-tanggung dalam memberikan gaji, mereka menawarkan gaji dan bonus tinggi demi membajak peneliti AI perusahaan pesaing, termasuk dari OpenAI.
BACA JUGA:Waduh Gawat, Teknologi AI Berpotensi Gantikan Beberapa Pekerjaan, Profesi Kamu Masuk Juga?
Dilansir Bacakoran.co dari CNBC Indonesia, co-creator ChatGPT, Shengjia Zhao, diangkat sebagai Kepala Ilmuwan di Superintelligence Lab Meta.
Pengangkatan ini juga langsung diumumkan langsung oleh CEO Meta Mark Zuckerberg.
"Dalam peran ini, Shengjia akan menetapkan agenda penelitian dan arah ilmiah untuk laboratorium baru kami yang bekerja langsung dengan saya dan Alex," tulis Zuckerberg dalam unggahan di Threads.
Alex yang dimaksud adalah Alexandr Wang yang direkrut Zuckerberg dari startup Scale AI, sebagai bagian dari akuisisi Meta terhadap perusahaan tersebut.
Zhao sendiri adalah mantan ilmuwan peneliti di OpenAI bahkan ia ikut menciptakan ChatGPT, GPT-4, dan beberapa model mini OpenAI, termasuk 4.1 dan o3.
Ia juga termasuk di antara beberapa peneliti yang telah hijrah dari OpenAI ke Meta dalam beberapa minggu terakhir dan sebagai bagian dari persaingan talenta yang lebih kencang antara kedua perusahaan.
Meta terlihat telah meluncurkan Superintelligence Lab untuk mengkonsolidasikan pekerjaan pada model Llama dan ambisi jangka panjang untuk menciptakan kecerdasan umum buatan (AGI).
Bahkan, Meta dikabarkan sangat berani menawarkan gaji yang sangat tinggi hingga US$100 juta (Rp 1,6 triliun) ke pekerja di bidang AI.