bacakoran.co - seorang bernama badrun (43) merekam detik-detik dirinya oleh seorang pria berseragam tak resmi di kawasan kebon melati i no. 5, , jakarta pusat.
video yang menunjukkan momen pemalakan ini tersebar luas di media sosial, pertama kali diunggah oleh akun instagram @anakesapa dan kemudian viral melalui @jakartapusat.info serta @medsoszone.
dalam rekaman tersebut, terlihat pria berbaju biru dan bertopi meminta uang rp100.000 sebagai syarat "pengawalan" kendaraan yang melintasi titik tertentu.
sopir badrun terdengar berbicara ke kamera.
“bos, kita ini ada kawalan. nih buktinya si abang ini.”
“struk kwitansinya ada, bos. seratus ribu,” jawab preman tersebut dengan santai.
tak ingin bersitegang, sopir pun menyerahkan uang tersebut demi keamanan perjalanan.
uang itu diklaim sebagai pembayaran lima titik pengawalan dengan tarif rp20.000 per titik.
bukti kuitansi pun disodorkan, mencantumkan nama doni, nomor kendaraan, dan nilai transaksi.
kronologi lengkap kejadian
kejadian berlangsung pada selasa, 29 juli 2025 pukul 13.42 wib, saat badrun sedang mengirim barang ekspedisi lintas jawa–sumatra.
ia mengaku baru pertama kali melewati kawasan tersebut dan diarahkan ke pertigaan oleh warga setempat.
tak lama setelah itu, truknya dihentikan oleh pria yang ternyata adalah preman berkedok juru parkir.
tak berselang lama, insiden itu langsung mendapat perhatian publik dan pihak kepolisian.
kapolsek metro tanah abang, kompol haris akhmat basuki, mengonfirmasi bahwa pelaku berinisial mr (32) telah ditangkap oleh aparat pada rabu, 30 juli 2025 sekitar pukul 12.00 wib.
penangkapan dilakukan di kontrakan mr di jalan gedung ijo rt 04 rw 02, kelurahan kebon melati, tanah abang.
bahkan polisi menemukan satu bong sabu di lokasi, menambah daftar pelanggaran mr.
pengakuan dan tindak lanjut polisi
menurut penyelidikan, mr telah melakukan pemalakan sebanyak tiga kali terhadap sopir truk yang melintasi wilayah tersebut.
ia berdalih sebagai petugas pengawalan, lengkap dengan kwitansi fiktif sebagai alat legitimasi pungutan.
polisi memastikan bahwa aksi mr adalah tindakan ilegal dan tidak berkaitan dengan instansi resmi seperti dinas perhubungan (dishub), meskipun korban sempat bertemu petugas dishub di titik lain.
badrun membenarkan bahwa petugas dishub hanya meminta surat kendaraan karena truknya menghalangi lalu lintas, tanpa ada permintaan uang ataupun intimidasi.
video viral tersebut memicu gelombang kritik netizen terhadap kondisi keamanan di tanah abang.
banyak yang mempertanyakan kinerja aparat dan pemerintah daerah.
beberapa netizen bahkan menduga adanya sistem setoran dan keterlibatan lebih luas, menunjukkan bahwa kasus semacam ini bukanlah hal baru.
"polisi semua tidur nyenyak. sdh rahasia umum daerah sana banyak palak. yg arah ke plz indonesia juga. dekat2 thamrin city. heran sm gubenur dki. kemana ya???"
"jangan jangan di ternak ini sama oknum."
"org ini sudah sering namun tdk pernah ada tindakan cobak skli" kasi aka itu kaki bru mantap."
"mana polsek tanah abang, mana gaya mu hari ini, action lah."
"cuekin saja..org kyk gini klu di kasih mlh kesempatan. mana setoran, itu kwitansi buatan sendiri."
"lagi dan lagi dan lagi dan lagi.... dibagi rata yaah."
"parah banget apalagi bajai yg mangkal situ di minta duit sana sini."