Mal dan Pasar di Bandung Sepi Pengunjung, Ini Penyebab Utamanya!
Fenomena sepinya pengunjung di berbagai mal dan pasar di Bandung menjadi sorotan publik. --Youtube-CNN Indonesia
BACAKORAN.CO - Bandung kota yang dulu dikenal sebagai surga belanja dan destinasi wisata belanja favorit di Indonesia, kini menghadapi kenyataan pahit: mal dan pasar tradisionalnya semakin sepi pengunjung.
Pemandangan kios tutup, lorong-lorong lengang, dan pedagang yang hanya bisa menunggu tanpa kepastian menjadi gambaran yang kian umum di berbagai pusat perbelanjaan kota ini.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Perubahan Pola Belanja: Online Lebih Praktis
BACA JUGA:Aksi Heroik Polisi Bandung Selamatkan Bocah SD dari Menara Seluler
BACA JUGA:Warga Dobrak Kontrakan di Bandung Gegara Bau Busuk, Ternyata Isinya 200 Kg Ayam Tiren!
Salah satu penyebab utama sepinya mal di Bandung adalah peralihan gaya belanja masyarakat ke platform online.
Dengan kemudahan akses, beragam promo, dan pengiriman cepat, belanja online menjadi pilihan utama banyak orang.
Selain itu, daya beli masyarakat yang menurun turut memperparah kondisi.
Menurut Kepala Disdagin Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurdin "Penurunan kunjungan bukan karena harga barang di mal mahal, melainkan karena masyarakat lebih selektif dalam membelanjakan uangnya.
BACA JUGA:Hujan Sehari, 5 Desa di Bandung Diterjang Longsor, Begini Kondisi Warga dan Permukiman!
Bahkan saat liburan, peningkatan pengunjung hanya bersifat sementara dan tidak cukup untuk menghidupkan kembali geliat ekonomi pusat perbelanjaan," ujarnya.
Daya Beli Menurun
Tak hanya soal kenyamanan, penurunan daya beli masyarakat juga menjadi faktor signifikan.
Kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih membuat konsumen lebih selektif dalam membelanjakan uangnya.