bacakoran.co

Viral! Anak SD di Medan Diculik dari Sekolah Terekam CCTV, Penculik Minta Tebusan Rp50 Juta

Rekaman CCTV viral tunjukkan aksi penculikan anak SD di Medan/Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsoszone

Menurut Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, Iptu Hamzar Nodi, pihaknya tengah melakukan penyelidikan intensif terhadap laporan tersebut. 

“Petugas masih terus melakukan penyelidikan,” tegasnya. 

Namun, terkait apakah kejadian ini murni penculikan atau ada unsur lain, pihak kepolisian belum memberikan kepastian karena keluarga tidak mengenal pelaku maupun pengirim surat.

Berita viral ini mengundang komentar pedas dari masyarakat di media sosial. 

BACA JUGA:Bullying Kembali Terjadi! Siswa SMP di Semarang Tega Aniaya Anak SD Sampai Jatuh dan Minta Ampun...

BACA JUGA:Miris! Siswi SMP di Siak Digilir 6 Pria Selama 3 Hari, Tiga Pelaku Masih Anak SD, ini Kronologinya

"Padahal udah jelas itu isi amplop minta tebusan tp masih ngomong belum pasti penculikan apa bukan, ini polisi LG ngelawak apa LG kerja si...? Serius nie gua nanya."

"Kelamaan kl lapor polisi mending lapor DAMKAR,lapor polisi kl gak ada uang gak jln, kerja setengah hati."

"Alhamdulillah pelaku udh ketemu , Masik saudara/sepupu pelakunya 3 orang, dua prempuan 1 laki-laki. Dan ada yg positif narkoba."

"Di Medan kok ngeri-ngeri, ya?"

Kasus ini menjadi sorotan publik karena menyangkut keselamatan anak-anak di lingkungan sekolah. 

Dengan rekaman CCTV sebagai bukti utama, masyarakat menuntut kepastian dan tindakan tegas dari pihak berwajib. 

Apalagi jika benar motifnya adalah pemerasan dengan ancaman tebusan, maka perlu ada pengamanan ekstra di sekolah-sekolah, terutama pada jam pulang.

Viral! Anak SD di Medan Diculik dari Sekolah Terekam CCTV, Penculik Minta Tebusan Rp50 Juta

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - seorang bocah kelas 2 nurul fadilah di jalan marelan iii, kelurahan rengas pulau, kecamatan , diduga menjadi korban penculikan oleh wanita tak dikenal. 

aksi ini terekam jelas dalam rekaman dan viral di media sosial.

peristiwa mengejutkan ini terjadi pada kamis, 31 juli 2025, sekitar pukul 11.30 wib. 

dalam rekaman cctv yang diunggah ulang oleh akun instagram @medsoszone, terlihat seorang wanita memegang tangan sang anak dan berjalan tergesa-gesa keluar dari lingkungan sekolah. 

informasi yang beredar menyebutkan bahwa anak langsung dimasukkan ke dalam kendaraan, ada yang menyebut mobil dan ada pula yang menyebut sepeda motor.

tak berselang lama, wanita yang sama mendatangi kediaman korban dan menyerahkan sebuah amplop kepada sang nenek. 

di dalam amplop tersebut terdapat surat berisi ancaman, keluarga diminta mentransfer uang tebusan sebesar rp50 juta. bahkan, pelaku mencantumkan nama pemilik rekening dan bank tujuan secara lengkap.

mengetahui isi surat ancaman tersebut, nenek korban langsung panik dan meminta pertolongan dari tetangga sekitar. 

salah satu tetangga segera menghubungi ibu korban, via, yang saat itu sedang menuju sekolah untuk menjemput anaknya. 

mendengar kabar mencemaskan itu, via langsung pulang ke rumah dan melaporkan kejadian tersebut ke polres pelabuhan belawan serta polsek medan labuhan.

menurut kanit reskrim polsek medan labuhan, iptu hamzar nodi, pihaknya tengah melakukan penyelidikan intensif terhadap laporan tersebut. 

“petugas masih terus melakukan penyelidikan,” tegasnya. 

namun, terkait apakah kejadian ini murni penculikan atau ada unsur lain, pihak kepolisian belum memberikan kepastian karena keluarga tidak mengenal pelaku maupun pengirim surat.

berita viral ini mengundang komentar pedas dari masyarakat di media sosial. 

"padahal udah jelas itu isi amplop minta tebusan tp masih ngomong belum pasti penculikan apa bukan, ini polisi lg ngelawak apa lg kerja si...? serius nie gua nanya."

"kelamaan kl lapor polisi mending lapor damkar,lapor polisi kl gak ada uang gak jln, kerja setengah hati."

"alhamdulillah pelaku udh ketemu , masik saudara/sepupu pelakunya 3 orang, dua prempuan 1 laki-laki. dan ada yg positif narkoba."

"di medan kok ngeri-ngeri, ya?"

kasus ini menjadi sorotan publik karena menyangkut keselamatan anak-anak di lingkungan sekolah. 

dengan rekaman cctv sebagai bukti utama, masyarakat menuntut kepastian dan tindakan tegas dari pihak berwajib. 

apalagi jika benar motifnya adalah pemerasan dengan ancaman tebusan, maka perlu ada pengamanan ekstra di sekolah-sekolah, terutama pada jam pulang.

Tag
Share