bacakoran.co

Jelang 17 Agustus Ramai Ngibarin Bendera Luffy: Bentuk Pengkhianatan atau Nasionalisme Gaya Baru?

Dasco jelaskan bendera Luffy yang dikibarkan jelang 17 Agustus ada indikasi provokasi-Gambar Ist-

Jelang 17 Agustus Ramai Ngibarin Bendera Luffy: Bentuk Pengkhianatan atau Nasionalisme Gaya Baru?

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co — lagi viral netizen bahas yang dikibarkan berbarengan dengan bendera merah putih indonesia.

banyak yang mengira kalau pengibaran bendera one piece menjelang peringatan indonesia ini bentuk pengkhianatan, namun benarkah?

fenomena bendera one piece ini sontak menimbulkan pro dan kontra.

di satu sisi, sejumlah politisi menyebut aksi ini sebagai bentuk provokasi dan upaya sistematis memecah belah bangsa.

namun di sisi lain, banyak netizen justru melihatnya sebagai bentuk ekspresi keresahan sosial dan nasionalisme gaya baru yang tak lagi kaku dan formalistik.

“banyak yang mengibarkan bendera bareng merah putih di tujuh belasan ini. pertanyaannya, pak @prabowo paham nggak pesan tersirat ini?” tulis seorang pengguna x yang viral, dikutip dari cnn indonesia.

simbol bajak laut, suara rakyat?

bendera yang dimaksud bukan sekadar simbol anime.

dalam semesta one piece merepresentasikan kru bajak laut yang dipimpin monkey d. luffy.

sekelompok karakter yang melawan sistem korup dalam cerita, yakni pemerintah dunia dan marines sebagai alat kekuasaan.

dalam konteks fiksi, jolly roger bukan hanya simbol kejahatan, tapi juga perlawanan, kebebasan, dan solidaritas.

di tangan sebagian masyarakat indonesia, bendera ini kini berubah fungsi: dari sekadar lambang anime menjadi sarana menyuarakan keresahan.

“gak apa-apa ngibarin bendera apapun, yang penting jangan lebih tinggi dari sang merah putih,” tulis salah satu netizen, dikutip dari radarbekasi.id.

komentar lainnya menyiratkan kritik sosial yang lebih dalam.

“saya cinta negara ini, tapi tidak dengan pemerintahannya,” tulis akun @ms.trnzzh.

ada juga yang menyebut tak mengibarkan merah putih karena kecewa dengan kondisi pejabat negeri ini.

dpr: ini provokasi, bukan hiburan

meski sebagian publik menganggap fenomena ini sebagai bentuk kebebasan berekspresi, sejumlah anggota dpr melihatnya dengan kacamata berbeda.

anggota fraksi golkar, firman soebagyo, menilai aksi pengibaran bendera luffy menjelang 17 agustus sebagai bentuk provokasi.

“ini cara-cara provokatif yang ingin menjatuhkan pemerintahan. tidak boleh,” tegasnya seperti dikutip dari detiknews, kamis (31/7).

ia pun mendorong agar pelaku pengibaran diinterogasi untuk mengetahui motif di balik aksi tersebut.

firman juga menyinggung pentingnya penguatan pemahaman ideologi pancasila agar tidak terkikis oleh budaya asing.

sementara itu, wakil ketua dpr ri sufmi dasco ahmad menilai fenomena ini lebih dari sekadar tren.

ia menyebut ada dugaan gerakan sistematis yang bertujuan memecah belah bangsa.

“kita dapat masukan dari lembaga pengamanan dan intelijen bahwa memang ada upaya-upaya untuk memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa,” ujar dasco kepada tvonenews.

pengibaran bendera luffy mungkin memang tidak lazim, tapi tak serta-merta bisa dianggap sebagai pengkhianatan.

banyak yang melihatnya sebagai bentuk ekspresi generasi baru—nasionalisme yang tumbuh dari ruang digital, budaya pop, dan rasa frustasi terhadap realitas sosial.

menurut pengamat budaya pop, simbol fiksi seperti jolly roger bisa menjelma menjadi bentuk komunikasi sosial.

ketika rakyat merasa suara mereka tidak didengar lewat saluran formal, simbol-simbol alternatif pun bermunculan.

dalam kasus ini, one piece bukan hanya anime, tapi cermin keinginan akan kebebasan, keadilan, dan solidaritas.

seharusnya bendera merah putih tetap menjadi simbol utama negara, namun bukan berarti rakyat tidak boleh mengekspresikan dirinya dengan simbol lain.

justru di sinilah tantangannya: bagaimana negara merangkul ekspresi masyarakat tanpa buru-buru melabeli sebagai “gerakan makar”.

toh, bukankah kemerdekaan itu sendiri tentang kebebasan memilih simbol perjuangan masing-masing?

pada akhirnya, pengibaran bendera luffy jelang 17 agustus bisa jadi bukan tentang penghinaan, tapi justru ajakan untuk mendengar.

bahwa di balik kain hitam bergambar tengkorak itu, ada suara rakyat yang ingin dimengerti—dengan cara mereka sendiri.

Tag
Share