Jelang Kick Off Super League, Masih Ada Klub Terkena Sanksi FIFA, Begini Kata Dirut I. League

PSM Makassar menajid salah satu klub yang mendapatkan sanksi FIFA-lib-
BACAKORAN.CO - Direktur Utama I.League Ferry Paulus mengakui bahwa ada beberapa klub yang masih jalani sanksi FIFA. Namun dia meyakini bahwa saat Super League bergulir, persoalan itu beres.
Menurut Ferry, klub tersebut terkena sanksi FIFA karena menunggak bayar gaji. Jumlah yang bermasalah ini 6-7 klub.
Dari jumlah itu, dua di antaranya merupakan kontestan Super League 2025/2026. Sementara lainnya adalah bermain di Championship.
Dua tim Super League itu adalah PSM Makassar dan Semen Padang. Kemudian untuk tim Championship adalah Kalteng Putra, Persiwa Wamena, Sada Sumut FC, dan PSIS Semarang.
BACA JUGA:Bersaing di Super League dan ACL 2, Pemain Persib Optimistis
"Dari semua klub, ada 6 bahkan 7 klun yang terkena banned FIFA. Secara bertahap sudah melakukan penyelesaian," terang Ferry.
"Semestinya sih dalam satu atau dua hari ini sudah selesai," lanjutnya.
Ferry Paulus yakini persoalan sanksi FIFA untuk klub akans egera tuntas sebelum kick off Super League 2025/2026-lib-
Kata Ferry, penyelesaian masalah ini berkaitan dengan penyelesaian pembayaran dan sebagainya. Selanjutnya menunggu banned akan dicabut oleh FIFA.
"Minggu kemarin sudah diselesaikan. Jadi sebenarnya tinggal tunggu waktu saja," ucap Ferry.
BACA JUGA:Gak Muluk! PSBS Hanya Ingin Tak Degradasi di Super League 2025/2026
Sanksi FIFA ini tidak melarang klub melakukan belanja pemain baru. Namun pemain baru yang direkrut itu tidak bisa dimainkan sampai klub selesaikan kewajibannya di musim sebelumnya.
I.League 2025/2026 berencana akan diputar mulai 8 Agustus 2025. Super League diikuti 18 tim dengan total jumlah pertandingan permusim sebanyak 306 laga.
Jumlah pertandingan itu akan dieksekusi selama 34 pekan.