bacakoran.co

Keluarga Sandera Israel Berlayar ke Dekat Gaza, Desak Netanyahu Hentikan Perang

Keluarga sandera israel berlayar ke dekat gaza, desak netanyahu hentikan perang--

BACAKORAN.CO - Jalur Gaza memanas, keluarga sandera Israel terpaksa bertindak.

Kamis, 7 Agustus 2025, sekelompok keluarga warga Israel yang masih disandera di Gaza melakukan aksi pelayaran menuju perairan dekat wilayah kantong tersebut.

Aksi ini dipicu oleh kekhawatiran mendalam bahwa operasi militer yang terus diperluas oleh pemerintah Israel justru mengancam keselamatan para sandera yang masih hidup.

Pelayaran ini diprakarsai oleh organisasi Hostages and Missing Families Forum, sebuah kelompok yang aktif menuntut kepastian nasib para sandera.

BACA JUGA:Asri Welas Akui Tak Punya Sandaran, Bongkar Sakitnya Diselingkuhi, 5 Tahun Bertahan Sebelum Akhirnya Cerai!

BACA JUGA:Kantor Netanyahu Dikepung Warga Israel, Tolak Rencana Kuasai Penuh Gaza

Mereka berangkat dari Pelabuhan Ashkelon di Israel selatan dengan kapal-kapal yang dihiasi bendera Israel, pita kuning, dan balon sebagai simbol harapan dan solidaritas.

Menurut juru bicara forum, Lior Horev, pelayaran ini adalah bentuk "sinyal darurat" kepada pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

"Kami memang tidak bisa menjemput langsung orang-orang yang kami cintai dari Gaza, tetapi ini adalah panggilan terakhir untuk pemerintah agar menghentikan perang," ucapnya.

Horev memperingatkan, jika kabinet tetap memutuskan untuk memperluas operasi militer, maka itu sama saja dengan menjatuhkan vonis mati bagi sandera yang masih bertahan hidup.

BACA JUGA:Makin Menggila, Netanyahu Disebutkan Ingin Kuasai Gaza Sepenuhnya, Semua Pejabat Israel Berdiskusi!

BACA JUGA:Anggap Hamas Bukan Ancaman, Mantan Pejabat Israel Desak Trump Hentikan Serangan di Gaza!

Menariknya, aksi pelayaran ini tak hanya didukung oleh keluarga sandera, tetapi juga didukung oleh kelompok oposisi dan sebagian besar masyarakat Israel.

Mereka khawatir bahwa eskalasi konflik akan mengubur harapan para sandera untuk bisa pulang dalam keadaan selamat.

Keluarga Sandera Israel Berlayar ke Dekat Gaza, Desak Netanyahu Hentikan Perang

Melly

Melly


bacakoran.co - jalur gaza memanas, keluarga sandera israel terpaksa bertindak.

kamis, 7 agustus 2025, sekelompok keluarga warga israel yang masih disandera di gaza melakukan aksi pelayaran menuju perairan dekat wilayah kantong tersebut.

aksi ini dipicu oleh kekhawatiran mendalam bahwa operasi militer yang terus diperluas oleh pemerintah israel justru mengancam keselamatan para sandera yang masih hidup.

pelayaran ini diprakarsai oleh organisasi hostages and missing families forum, sebuah kelompok yang aktif menuntut kepastian nasib para sandera.

mereka berangkat dari pelabuhan ashkelon di israel selatan dengan kapal-kapal yang dihiasi bendera israel, pita kuning, dan balon sebagai simbol harapan dan solidaritas.

menurut juru bicara forum, lior horev, pelayaran ini adalah bentuk "sinyal darurat" kepada pemerintah perdana menteri benjamin netanyahu.

"kami memang tidak bisa menjemput langsung orang-orang yang kami cintai dari gaza, tetapi ini adalah panggilan terakhir untuk pemerintah agar menghentikan perang," ucapnya.

horev memperingatkan, jika kabinet tetap memutuskan untuk memperluas operasi militer, maka itu sama saja dengan menjatuhkan vonis mati bagi sandera yang masih bertahan hidup.

menariknya, aksi pelayaran ini tak hanya didukung oleh keluarga sandera, tetapi juga didukung oleh kelompok oposisi dan sebagian besar masyarakat israel.

mereka khawatir bahwa eskalasi konflik akan mengubur harapan para sandera untuk bisa pulang dalam keadaan selamat.

dari atas kapal, para peserta menggunakan pengeras suara untuk menyampaikan pesan kepada para sandera.

"kami berada di titik terdekat dengan kalian. kami tidak akan menyerah sampai kalian kembali pulang," demikian bunyi pesan emosional dari forum.

hamas dan kelompok sekutunya diyakini masih menahan sekitar 50 sandera di gaza.

data terbaru menyebutkan, 20 orang diduga masih hidup, sementara 28 lainnya dinyatakan meninggal.

namun, blokade total israel atas gaza membuat wilayah ini sepenuhnya tertutup dari akses dunia luar, baik melalui darat maupun laut.

militer israel tetap memberlakukan pembatasan ketat dan tidak mengizinkan kapal-kapal sipil untuk mendekat ke pantai gaza, dengan alasan keamanan.

salah satu peserta aksi, yehuda cohen, ayah dari nimrod cohen yang telah 22 bulan ditawan di gaza, menyampaikan bahwa kelanjutan perang sama saja mempertaruhkan nyawa anaknya.

"kami ingin perang ini dihentikan. kami ingin pertukaran sandera segera dilakukan. dunia harus membantu kami menekan netanyahu agar menyepakati solusi damai," tegasnya.

sementara itu, kabinet keamanan israel dijadwalkan menggelar pemungutan suara pada kamis malam waktu setempat.

salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah pendudukan penuh atas gaza, yang bisa menjadi eskalasi konflik terbesar sejak serangan besar pada oktober 2023.

laporan dari media-media israel bahkan menyebut netanyahu telah mengambil keputusan politik untuk melakukan “penaklukan penuh” atas gaza — sebuah langkah yang menuai kecaman luas di dalam negeri.

menurut data terbaru dari kementerian kesehatan gaza, sejak agresi militer israel pada oktober 2023, sebanyak 61.158 warga palestina tewas, termasuk 193 orang akibat kelaparan, di antaranya 96 anak-anak.

situasi kemanusiaan semakin memburuk, dengan akses bantuan yang nyaris mustahil masuk akibat blokade israel.

Tag
Share