bacakoran.co

Waduh! Harga Litium Mendadak 'Menggila', China Jadi Biang Keroknya?

Harga Litium mendadak ‘menggila’ setelah salah satu raksasa industri baterai dunia asal China menghentikan operasi tambang utamanya sehingga picu euphoria di bursa saham. Foto ilustrasi aktivitas penambangan litium.--carriervibrating/ist

BACAKORAN.CO - Harga litium yang jadi bahan baku utama baterai kendaraan listrik ini mendadak ‘menggila’, memicu euforia di bursa saham.

Penyebabnya? Salah satu raksasa industri baterai asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL), menghentikan operasi tambang utamanya.

Keputusan itu sontak memicu spekulasi adanya langkah pembatasan produksi yang lebih besar dari Beijing, yang memang tengah gencar menertibkan sektor-sektor dengan kelebihan kapasitas.

Sentimen pasar pun langsung berbalik arah, membuat saham produsen litium di Australia ikut terbang.

BACA JUGA:Ambles Kian Dalam, Harga Emas Antam Hari Turun Segini, Saatnya Beli?

BACA JUGA:YES! Saldo DANA Gratis Total Rp235.000 Cair ke Dompet Digital, Cek Syarat Klaimnya di Sini

Padahal, industri litium belakangan ini sedang babak belur akibat banjir pasokan global dan lesunya permintaan mobil listrik.

Harga yang sempat mencetak rekor di 2022 kini sudah anjlok hampir 90%, memaksa banyak perusahaan mengerem belanja dan membatalkan ekspansi.

Dilansir dari Bloombergtechnoz, CATL resmi menghentikan tambang Jianxiawo di Provinsi Jiangxi selama sedikitnya tiga bulan sejak izin operasinya kedaluwarsa pada 9 Agustus.

Perusahaan sudah mengonfirmasi kabar ini dan tengah mengurus pembaruan izin, sambil memastikan produksi akan kembali berjalan “secepat mungkin”.

BACA JUGA:SELAMAT! Kamu Berhasil Cairkan Saldo DANA Gratis Total Rp432 Ribu Khusus Hari ini, Cek Syaratnya di Sini

BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Rp350.000 Bisa Cair Jika Selesaikan Misi 5 di Aplikasi JakPat Siang Ini, Ikuti Cara Mudahnya

Meski disebut berdampak kecil terhadap operasional, efeknya di pasar langsung terasa.

Kontrak berjangka litium karbonat di Guangzhou Futures Exchange melonjak maksimal 8% di awal perdagangan Senin (11/8/2025).

Waduh! Harga Litium Mendadak 'Menggila', China Jadi Biang Keroknya?

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - harga yang jadi bahan baku utama baterai ini mendadak ‘menggila’, memicu euforia di bursa saham.

penyebabnya? salah satu raksasa industri baterai asal china, contemporary amperex technology co. ltd. (catl), menghentikan operasi tambang utamanya.

keputusan itu sontak memicu spekulasi adanya langkah pembatasan produksi yang lebih besar dari beijing, yang memang tengah gencar menertibkan sektor-sektor dengan kelebihan kapasitas.

sentimen pasar pun langsung berbalik arah, membuat saham produsen litium di australia ikut terbang.

padahal, industri litium belakangan ini sedang babak belur akibat banjir pasokan global dan lesunya permintaan mobil listrik.

harga yang sempat mencetak rekor di 2022 kini sudah anjlok hampir 90%, memaksa banyak perusahaan mengerem belanja dan membatalkan ekspansi.

dilansir dari bloombergtechnoz, catl resmi menghentikan tambang jianxiawo di provinsi jiangxi selama sedikitnya tiga bulan sejak izin operasinya kedaluwarsa pada 9 agustus.

perusahaan sudah mengonfirmasi kabar ini dan tengah mengurus pembaruan izin, sambil memastikan produksi akan kembali berjalan “secepat mungkin”.

meski disebut berdampak kecil terhadap operasional, efeknya di pasar langsung terasa.

kontrak berjangka litium karbonat di guangzhou futures exchange melonjak maksimal 8% di awal perdagangan senin (11/8/2025).

harga untuk pengiriman november pun melesat ke 81.000 yuan per ton, naik tajam dari 75.000 yuan pada penutupan jumat.

saham pls ltd. di sydney naik sampai 19%, liontown resources ltd. terbang 25%, dan mineral resources ltd. ikut menguat 14%.

investor kini menatap tajam ke wilayah yichun, pusat industri logam baterai, yang kabarnya berpotensi menghadapi pembatasan produksi tambahan.

pemerintah lokal bahkan telah memerintahkan delapan perusahaan tambang menyerahkan laporan cadangan sebelum akhir september.

langkah ini menyusul audit yang menemukan kejanggalan pada proses pendaftaran dan perizinan.

analis memperingatkan, meski lonjakan harga ini mungkin cuma efek jangka pendek, potensi kenaikan lebih tinggi masih terbuka lebar jika gangguan produksi merembet ke tambang-tambang lain setelah 30 september.

sementara itu, citigroup menilai penghentian catl belum akan memicu defisit besar, tapi cukup untuk menyulut semangat para spekulan.

Tag
Share