bacakoran.co – kabar panas datang dari gedung putih, presiden amerika serikat, , secara tegas menyatakan jika tidak akan dikenakan tarif tambahan.

pernyataan itu langsung meredakan kebingungan yang sempat membuat harga emas melonjak tajam ke rekor tertinggi.

drama ini bermula ketika otoritas bea cukai as menerbitkan surat yang mengklasifikasikan emas batangan dengan dua ukuran populer, yakni 1 kilogram dan 100 ons (sekitar 2,8 kg) sebagai barang yang terkena bea masuk.

kabar tersebut, pertama kali diungkap financial times, sontak membuat pasar panik karena potensi gangguan pada perdagangan emas dunia.

namun, trump lewat akun truth social menegaskan, jika emas bebas tarif tambahan.

“emas tidak akan dikenakan tarif!” tulis trump.

meski tanpa penjelasan detail, kepastian itu memberi napas lega bagi pelaku pasar.

seorang pejabat gedung putih bahkan mengungkapkan jika pemerintah akan segera mengeluarkan perintah eksekutif untuk meluruskan “informasi keliru” soal tarif emas dan produk khusus lainnya.

dampaknya langsung terasa.

harga emas berjangka desember di comex--bursa berjangka terbesar dunia--melesat ke level tertinggi sepanjang sejarah pada hari yang sama.

bagi investor, kabar ini bagaikan sinyal emas untuk mengantisipasi peluang cuan besar.

sebelumnya, muncul kekhawatiran bahwa tarif “timbal balik” ala trump, yang sudah diberlakukan pada puluhan negara termasuk swiss dengan tarif hingga 39%, akan ikut menjerat emas batangan.

padahal, batangan emas 1 kilogram adalah bentuk paling umum di comex dan menjadi mayoritas ekspor emas batangan swiss ke as.

kebijakan bea cukai ini awalnya diduga akan mengubah kode hs (harmonized system) emas batangan sehingga masuk kategori barang yang dikenai tarif.

tetapi kini, setelah pernyataan resmi trump, pasar menganggap ancaman itu sirna, setidaknya untuk saat ini.

emas, yang selama ini menjadi aset safe haven di tengah badai ekonomi dan geopolitik, makin mengilap di 2025.

dengan kepastian bebas tarif ini, banyak analis meyakini harga bisa terus menguat, apalagi sentimen global sedang rapuh.