bacakoran.co - sebuah video viral yang memperlihatkan aksi memarahi dan memaksa seorang dokter melepas masker di rsud , sumatera selatan, memicu perdebatan publik.
insiden ini terjadi di ruang perawatan vvip dan melibatkan spesialis ginjal yang tengah menjalankan tugasnya sesuai prosedur.
kronologi kejadian di rsud sekayu
peristiwa ini terjadi pada selasa pagi, 12 agustus 2025, di rsud sekayu, kabupaten musi banyuasin, sumatera selatan.
dalam video berdurasi 1 menit 5 detik yang diunggah akun instagram @folkkonoha dan akun media sosial muba akor, terlihat seorang dokter tengah memeriksa pasien wanita yang terbaring di ruang vvip.
dokter tersebut diketahui bernama dr syahpri putra wangsa, sp.pd, k-gh, finasim, seorang spesialis ginjal.
ia mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari keluarga pasien yang tampak emosi dan memaksa dirinya untuk membuka masker.
"buka masker kamu, dokter apa kamu jelaskan! ini kami di ruang vvip paling layak. ibu saya sudah tiga hari dirawat, dokter ini cuma melihatkan hasil rontgen," ujar salah satu anggota keluarga pasien dalam rekaman tersebut.
dokter tetap tenang meski ditekan
dalam video lain berdurasi 41 detik, terlihat sang dokter menolak permintaan tersebut secara halus karena bertentangan dengan standar operasional prosedur (sop) rumah sakit.
namun situasi memanas ketika salah satu anggota keluarga pasien diduga memegang bagian belakang leher dokter sambil memaksa membuka masker.
meski akhirnya dokter membuka maskernya, tindakan itu dilakukan dalam tekanan, dengan tangan keluarga pasien masih menyentuh tubuhnya.
respons rsud sekayu
kasubag humas rsud sekayu, dwi, membenarkan bahwa insiden tersebut memang terjadi dan melibatkan dokter spesialis ginjal yang dikenal sabar dalam menghadapi pasien maupun keluarganya.
"ya benar, itu dokter spesialis ginjal. di video terlihat beliau dimarahi keluarga pasien dan tetap sabar," kata dwi, rabu (13/8/2025).
pihak rsud sekayu berencana menggelar rapat internal untuk membahas kronologi dan motif kejadian tersebut.
"hari ini akan kami bahas dan rapatkan untuk mengetahui kronologi kejadian dan motifnya," tambah dwi.
netizen bereaksi keras
unggahan video tersebut langsung dibanjiri komentar dari warganet yang mengecam tindakan keluarga pasien.
banyak yang menilai bahwa dokter memiliki hak untuk menjaga protokol kesehatan, apalagi jika pasien diduga mengidap penyakit menular seperti tbc.
"kalo punya uang lebih mending ke rs negara tetangga bang."
"kalo ada potensi dri ronsen, lgsung adakan tindakan krna sbgian org mengalami batuk kering saat tb. mana bisa tggu dahak."
"pasien nya di diagnosa kemungkinan tbc,wajib lah pake masker kr penyakit menular."
"itu dokter nya dah sabar banget tau... ya dokter ga akan bisa kerja kalo hasil lab, hasil rongsen nya belum keluar."
"tolong sekeluarga di boycot disemua faskes, ingatlah gaes, dokter juga berhak utk tidak memberikan pelayanan kalau sudah ad aksi2 begini diatur oleh undang2."
pihak rumah sakit diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk melindungi tenaga medis dari tindakan intimidatif, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghormati protokol kesehatan dan etika pelayanan medis.