bacakoran.co - di tambora, jakarta barat, kembali dilanda musibah besar.
pada tanggal 13 agustus 2025, api melalap puluhan rumah dan konveksi di wilayah tanah sereal dan duri utara.
hebat ini tidak hanya menghanguskan bangunan, tetapi juga meninggalkan luka mendalam bagi warga yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian mereka.
kronologi kejadian
melansir dari video youtube metro tv, api pertama kali terpantau sekitar pukul 10.17 wib oleh petugas pos jembatan besi baru yang melihat asap tebal membumbung dari lokasi kejadian.
dalam waktu singkat, kobaran api menyebar cepat di tengah rapatnya bangunan dan akses jalan yang sempit.
petugas pemadam kebakaran langsung bergerak cepat, menerjunkan 18 unit mobil damkar dan 90 personel dari berbagai sektor.
operasi pemadaman dimulai pukul 10.22 wib dan api berhasil dilokalisasi sekitar pukul 10.50 wib.
proses pendinginan berlangsung hingga siang hari untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa
dampak dan kerugian
kebakaran ini berdampak pada 14 keluarga dengan total 56 jiwa yang kini kehilangan tempat tinggal.
selain rumah tinggal, satu unit konveksi juga turut hangus terbakar, menyebabkan kerugian materi yang belum dapat dipastikan secara rinci.
beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang dilaporkan dalam insiden ini.
warga yang terdampak kini membutuhkan bantuan darurat, termasuk tempat tinggal sementara, makanan, pakaian, dan kebutuhan dasar lainnya.
pemerintah setempat bersama bpbd dan dinas sosial telah bergerak untuk menyalurkan bantuan dan melakukan pendataan lebih lanjut.
penyebab masih diselidiki
hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam proses investigasi oleh pihak berwenang.
dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik, namun belum ada konfirmasi resmi.
mengingat kawasan tambora dikenal sebagai wilayah dengan tingkat kepadatan tinggi dan jaringan listrik yang kompleks, potensi kebakaran akibat arus pendek memang cukup tinggi.
seruan untuk pencegahan
tragedi ini menjadi pengingat pentingnya sistem keamanan kebakaran di lingkungan padat penduduk.
sosialisasi penggunaan alat pemadam api ringan (apar), pengecekan instalasi listrik secara berkala, dan jalur evakuasi yang jelas harus menjadi prioritas.
kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk di jalan jembatan besi, tambora, jakarta barat, bukan sekadar peristiwa biasa.
api yang menghanguskan enam rumah tinggal dan satu tempat konveksi ini telah mengguncang kehidupan 56 warga dari 14 keluarga.
dalam hitungan menit, kobaran api melahap harapan, kenangan, dan mata pencaharian mereka.
kawasan tambora dikenal sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di jakarta.
rumah-rumah berdempetan, akses jalan sempit, dan instalasi listrik yang tidak standar menjadi kombinasi berbahaya yang bisa memicu kebakaran kapan saja.
peristiwa ini harus menjadi momentum untuk memperkuat sistem mitigasi bencana di lingkungan urban.
pemerintah daerah, dinas terkait, dan masyarakat perlu bersinergi dalam membangun sistem peringatan dini, edukasi keselamatan, dan penataan ulang infrastruktur pemukiman.
sosialisasi tentang pentingnya jalur evakuasi, pemadam api ringan, dan pengecekan instalasi listrik harus menjadi agenda rutin.
selain itu, dukungan psikososial dan bantuan pemulihan ekonomi bagi korban juga harus segera digulirkan agar mereka bisa bangkit dari keterpurukan.