bacakoran.co

Geger! Lomba 17an di RSUD Daya Disebut Ganggu Pasien Hingga Meninggal, Netizen Auto Murka

Lomba 17 Agustus di lobi RSUD Daya Makassar menuai sorotan karena dianggap mengganggu kenyamanan pasien dan keluarga yang sedang berobat.-Gambar Ist-

Geger! Lomba 17an di RSUD Daya Disebut Ganggu Pasien Hingga Meninggal, Netizen Auto Murka

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - perayaan hut ke-80 ri di rsud daya berubah jadi kontroversi usai video lomba 17 agustus di dalam lobi rumah sakit viral di media sosial.

pegawai rumah sakit terlihat riang gembira mengikuti lomba khas kemerdekaan, sementara di sisi lain muncul kabar seorang meninggal dunia saat kegiatan berlangsung.

video itu pertama kali diunggah akun instagram makassar_iinfo dan langsung menuai kecaman warganet. “ijin ngeposting min rs (daya) telah melakukan acara 17san di dalam rumah sakit banyak pasien yang terganggu disana kak,” tulis keterangan unggahan yang dikutip dari tribun-timur.com (16/8/2025).

unggahan tersebut mendapat 14,1 ribu like, 1.307 komentar, dan lebih dari 2.400 kali dibagikan.

kolom komentar pun ramai dengan kritik.

“kenapa nda dilapangan ki lomba begitu bunda2,” sindir akun @rahman.mci10.

rsud daya minta maaf dan janji evaluasi

humas r, wisnu, mengakui kegiatan lomba benar digelar di lobi rumah sakit pada jumat (15/8) siang.

ia menyebut kegiatan berlangsung sekitar dua jam setelah salat jumat hingga sebelum asar.

“kami dari pihak rumah sakit menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pengunjung dan pasien yang dirawat,” ucap wisnu dikonfirmasi tribun, sabtu (16/8/2025) sore.

meski demikian, wisnu menegaskan acara tersebut tidak mengganggu pasien.

menurutnya, ruang perawatan berada di lantai dua dan cukup jauh dari lobi.

“suara dari lantai satu tidak sampai ke atas, karena cukup jauh dan melewati beberapa area,” jelasnya.

menanggapi polemik yang semakin memanas, pihak rsud daya mengaku akan mengevaluasi perayaan serupa di masa depan.

“dengan kejadian kemarin itu jadi bahan evaluasi untuk nanti di tahun berikutnya kita akan mencari alternatif tempat, misalnya kalaupun lomba itu tetap diadakan,” kata wisnu dikutip dari detiksulsel.

ia menegaskan, selama beberapa tahun terakhir lomba selalu digelar di lobi rumah sakit tanpa ada masalah.

baru tahun ini muncul sorotan tajam publik.

“beberapa tahun terakhir kan tidak ada kendala, tidak ada keluhan dari pengunjung, makanya tetap dilaksanakan di situ,” imbuhnya.

pasien meninggal jadi isu sensitif

kontroversi semakin panas setelah beredar narasi seorang pasien meninggal di icu bersamaan dengan berlangsungnya lomba.

potongan percakapan whatsapp yang beredar makin memperkeruh suasana, seolah-olah lomba menjadi penyebab kematian pasien.

dikutip dari kumparannews, wisnu membantah tegas tudingan itu. “tidak ada kaitannya, pasien ini sudah dirawat kurang lebih 13 hari di icu. letaknya pun di lantai 2 gedung sebelah”. 

ia juga memastikan keluarga inti pasien tidak mempermasalahkan kegiatan lomba tersebut.

bahkan pihak rumah sakit memfasilitasi ambulans untuk mengantar jenazah ke rumah duka.

“jadi sebenarnya, sama keluarga yang berduka tidak ada keluhan,” katanya.

meski klarifikasi sudah diberikan, warganet tetap ramai menyayangkan aksi “seru-seruan” di dalam rumah sakit.

banyak yang menilai manajemen rsud daya kurang peka terhadap suasana duka dan kenyamanan pasien.

“apapun alasannya, rumah sakit itu tempat orang sakit, bukan tempat lomba tarik tambang,” tulis seorang netizen.

ada pula yang menyindir, “kalau mau heboh, pindah ke lapangan, jangan bikin gaduh di tempat orang berobat.”

kasus viral ini menjadi tamparan bagi rsud daya.

meski berniat mempererat keakraban pegawai melalui lomba kemerdekaan, manajemen rumah sakit dinilai gagal membaca situasi. apalagi, isu pasien meninggal membuat publik makin sensitif.

wisnu pun menegaskan pihaknya akan lebih berhati-hati ke depan.

“kegiatan serupa mungkin tidak lagi di lobi rumah sakit, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,” ujarnya.

kini, publik menunggu realisasi janji evaluasi tersebut.

rsud daya diharapkan bisa tetap memperingati kemerdekaan dengan semarak, tapi tanpa mengorbankan kenyamanan pasien maupun keluarga yang sedang berduka.

Tag
Share