bacakoran.co - di tanah nusantara selalu ada cerita yang tidak tertulis di buku sejarah.
kisah-kisah itu diwariskan dari mulut ke mulut disimpan oleh para tetua, lalu dijaga bagaikan rahasia yang hanya dimengerti oleh mereka yang berani mendengarnya.
salah satu yang paling sering dibicarakan adalah ajian lembu sekilan sebuah pelindung tubuh yang dipercaya mampu membuat seseorang kebal terhadap senjata.
dikutip bacakoran.co dari kanal youtube nusantara hikmah pada jumat, 22 agustus 2025, inilah informasi seputar ada kekuatan tersembunyi dari tanah jawa.
1. ajian lembu sekilan: tameng gaib tak kasat mata
ajian lembu sekilan digambarkan sebagai perisai gaib tipis yang melingkupi tubuh manusia.
meskipun hanya berjarak sekilan, atau sepanjang rentangan tangan bayi, konon kekuatan ini mampu menahan golok, tombak, bahkan peluru.
tidak ada catatan pasti kapan ilmu ini pertama kali muncul.
ada yang percaya ia lahir di era kerajaan hindu-buddha sebagai perlindungan prajurit, ada pula yang menyebutnya warisan para resi dan pertapa.
bayangkan tubuh manusia yang tak bisa disentuh senjata.
itulah inti ajian lembu sekilan, yang membuat nama ajian ini melekat dalam kisah para jawara, pendekar, hingga tokoh rakyat tak terkalahkan.
2. tirakat berat untuk menguasai ajian lembu sekilan
tidak semua orang bisa mendapatkan ajian lembu sekilan.
dulu, seseorang harus menjalani tirakat berat, seperti puasa hanya dengan seteguk air, berjaga sepanjang malam tanpa tidur sambil melafalkan mantra, hingga mandi di sungai dingin tengah malam.
semua itu bukan sekadar melatih fisik, tetapi juga menguji keteguhan hati.
namun, meski terdengar luar biasa, ajian ini memiliki sisi gelap.
banyak cerita rakyat menggambarkan orang-orang yang menyalahgunakan ajian lembu sekilan untuk berbuat jahat, mulai dari perampok kebal senjata hingga jawara sombong yang menindas sesama.
3. ajian jaran goyang: ilmu pengikat hati manusia
selain ajian lembu sekilan, nusantara juga mengenal ilmu gaib lain bernama ajian jaran goyang.
berbeda dengan tameng gaib, ajian ini dipercaya mampu menundukkan hati dan perasaan seseorang.
konon, ajian jaran goyang lahir dari ritual spiritual di tanah jawa yang menggunakan gerakan menyerupai kuda menari.
tujuannya jelas: membuat seseorang jatuh cinta tanpa logika.
namun, cinta yang lahir dari ikatan gaib ini seringkali berakhir tragis.
banyak kisah menunjukkan bahwa korban ajian jaran goyang hidup seperti boneka, tanpa kebahagiaan sejati.
karena itu banyak guru spiritual menolak keras mengajarkan ilmu ini.
4. aji halimunan: ilmu menghilang dari pandangan
tidak kalah populer dengan ajian lembu sekilan ada pula aji halimunan, sebuah ilmu gaib yang dipercaya bisa membuat seseorang tidak terlihat.
dalam kisah perjuangan melawan penjajah, ada cerita pejuang pribumi yang lolos dari penjara belanda berkat ajian ini.
meski begitu, aji halimunan tidak boleh digunakan sembarangan.
jika dipakai untuk mencuri atau mencelakai orang, pelindung gaibnya bisa hilang bahkan berbalik menjadi bencana.
karena itu ajian ini lebih banyak dipakai untuk perlindungan diri, seperti ketika pendekar berjalan di malam hari agar terhindar dari perampok.
5. ajian pancasona: hidup sulit mati
di antara ilmu gaib yang paling melegenda selain ajian lembu sekilan adalah ajian pancasona.
ilmu ini dipercaya membuat seseorang sulit mati. konon, kekuatan hidup disebarkan di lima bagian tubuh, sehingga meski tertikam, tubuh bisa bangkit kembali.
namun, pancasona memiliki kutukan.
pemiliknya sering digambarkan sulit meninggal dengan tenang.
banyak kisah menyebutkan bahwa tanah menolak jasad mereka, sehingga keluarga harus memohon ampun sebelum akhirnya bisa dikuburkan.
dari sinilah muncul pesan leluhur bahwa setiap kekuatan besar selalu datang dengan konsekuensi berat.
dan pesan leluhur
melalui kisah ajian lembu sekilan, jaran goyang, halimunan hingga pancasona kita bisa melihat bahwa ilmu gaib nusantara bukan sekadar legenda kosong.
ia adalah bagian dari budaya dan spiritualitas yang menyimpan pesan moral mendalam.
bahwa kekuatan sejati bukanlah soal kebal senjata atau mengikat hati orang lain, melainkan menjaga diri dari kesombongan dan godaan untuk menyalahgunakan ilmu.