bacakoran.co - universitas indonesia () kembali menjadi pusat perhatian publik setelah mengundang tokoh zionis peter berkowitz di psau 2025 pada sabtu, 23 agustus 2025 di balairung, kampus ui depok.
acara ini dirancang untuk menyambut mahasiswa pascasarjana baru dengan berbagai pembicara ternama, seperti prof. dr. ir. heri hermansyah, s.t., m.eng., ipu dan dr. ir. sigit p. santosa.
namun, sorotan utama justru tertuju pada kontroversi pembicara peter berkowitz di orientasi ui 2025.
kehadirannya sebagai orator ilmiah memicu pro dan kontra yang begitu panas di media sosial, terutama karena rekam jejaknya yang dianggap mendukung kebijakan kontroversial di palestina.
siapa dan mengapa kehadirannya menuai kritik?
dikutip dari wikipedia, prof. dr. peter berkowitz adalah seorang ilmuwan politik dan sarjana hukum asal amerika serikat yang lahir pada tahun 1959.
peter pernah menjabat sebagai direktur perencanaan kebijakan di departemen luar negeri amerika serikat pada periode 2019–2021.
saat ini, berkowitz menjabat sebagai tad and dianne taube senior fellow di hoover institution, universitas stanford, sekaligus direktur studi untuk the public interest fellowship.
berkowitz pernah menjadi direktur perencanaan kebijakan trump dan mendukung genosida di palestina.
tidak heran jika kontroversi pembicara peter berkowitz di orientasi ui 2025 langsung menyulut reaksi keras masyarakat.
postingan terbaru di x dari @kastratofe mengungkap keputusan ui untuk mengundang berkowitz, terkait dengan kontroversi pembicara peter berkowitz di orientasi ui 2025.
"universitas indonesia mengundang peter berkowitz;seorang zionis dan pembela genosida israel, sebagai pembicara pada orientasi program pascasarjana ui 2025.berkowitz telah menulis banyak artikel yang mendukung genosida di palestina dan juga pernah menjabat sebagai direktur perencanaan kebijakan trump," tulis @kastratofe.
pidato berkowitz sempat menyinggung mahasiswa serta dosen ui yang selama ini mendukung perjuangan palestina. dalam orasinya, ia menyatakan:
"konstitusi indonesia melindungi hak-hak dasar mulai dari kebebasan beragama kebebasan berbicara, berserikat, pers, dan berkumpul," ujar peter berkowitz di orientasi ui 2025.
namun dalam orasinya banyak yang mengnggap semua ini tidak benar karena negara telah gagal melindungi hak-hak dasar rakyatnya.
beberapa komentar keras di media sosial berbunyi:
"@univ_indonesia kamu menjijikkan karena membiarkan ini. sementara orang-orang kelaparan dan dibunuh, disiarkan langsung ke ponsel kita, kamu bertindak seolah-olah hak asasi manusia tidak berarti apa-apa," tulis @dvsirenco.
"itu semua 'penelitian' dia yang ada di screenshot isinya cuma propaganda rasis doang, kok bisa ya diundang.. emang ga dicek dulu latar belakangnya?," tambah @covenantofrock.
sebagian publik menilai universitas telah mengorbankan sensitivitas kemanusiaan demi label akademis.
orientasi pascasarjana ui 2025 yang seharusnya menjadi momen penyambutan penuh semangat justru berubah menjadi sorotan panas kehadiran berkowitz menimbulkan polemik luas.