bacakoran.co - pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh sahroni bikin publik geram mengenai aksi demo yang ingin bubarkan dpr.
eks wakapolri komjen pol (purn), oegroseno mengaku merasa tersinggung dengan pernyataan wakil ketua komisi iii dpr ri, ahmad sahroni, yang sebut bahwa masyarakat yang menginginkan dpr bubar memiliki mental sebagai "orang tertolol sedunia".
"saya sebagai purnawirawan polri merasa sakit hati dengan pernyataan ahmad sahroni komisi iii dpr ri yang mengatakan masyarakat tolol karena saya ini juga bagian masyarakat indonesia," tegas oegroseno, dilansir bacakoran.co dari tribunnews, rabu (27/8/2025).
dari postingan pribadinya di instagram tersebut, oegroseno pun menegaskan bahwa perkataan sahroni itu tidak sepantasnya dilontarkan oleh orang yang dipilih langsung oleh rakyat.
"tidak sepantasnya orang yang dipilih oleh rakyat, memberikan pernyataan seperti ini," tegasnya.
sebelumnya gelombang kritik terhadap dewan perwakilan rakyat () kembali memuncak di media sosial.
seruan untuk membubarkan lembaga itu menggema di berbagai platform, dipicu oleh kekecewaan publik atas perilaku dan tunjangan fantastis yang diterima para anggota dewan.
di tengah riuhnya wacana tersebut, wakil ketua komisi iii dpr ri, ahmad , angkat bicara dengan pernyataan yang kontroversial namun tegas.
kritik sahroni
dalam kunjungan kerja di polda sumatera utara pada jumat (22/8), sahroni menyampaikan tanggapannya terhadap seruan pembubaran dpr yang ramai di media sosial.
ia menyebut bahwa wacana tersebut tidak masuk akal dan berasal dari individu yang menurutnya memiliki mental orang tertolol sedunia.
“catat nih, orang yang cuma mental bilang bubarin dpr itu adalah orang tolol sedunia,” tegas sahroni, dilansir bacakoran.co dari unggahan instagram @fakta.indo
pernyataan tersebut sontak menuai reaksi keras dari netizen.
banyak yang mempertanyakan cara sahroni merespons kritik rakyat, bahkan menyarankan agar masyarakat melakukan aksi golput dalam pemilihan legislatif mendatang.
kritik diterima, tapi jangan berlebihan
meski menggunakan kata-kata tajam, sahroni menegaskan bahwa dirinya tidak anti kritik.
ia menyebut masyarakat bebas menyampaikan keluhan, komplain, bahkan cacian terhadap dpr.
namun, ia mengingatkan agar kritik tidak disampaikan secara berlebihan karena dapat merusak mental dan etika komunikasi publik.
“silakan kritik, mau bilang anjing, babi, bangsat, nggak apa-apa. tapi jangan mencaci maki berlebihan,” ujarnya.
menurut sahroni, dpr adalah lembaga yang memiliki fungsi vital dalam sistem pemerintahan indonesia, yakni legislasi, pengawasan, dan representasi rakyat.
ia mempertanyakan apakah membubarkan dpr benar-benar akan memperbaiki kondisi pemerintahan saat ini.
“apakah dengan membubarkan dpr bisa meyakinkan masyarakat menjalani proses pemerintahan sekarang ini? belum tentu,” tambahnya.
dpr bukan lembaga sempurna, tapi tetap penting
sahroni juga mengakui bahwa anggota dpr bukanlah sosok yang sempurna.
ia menyebut bahwa para wakil rakyat adalah manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan.
namun, ia menekankan bahwa dpr tetap menjalankan kerja-kerja untuk masyarakat dan memiliki empati terhadap kondisi rakyat.
“kami memang belum tentu benar, belum tentu hebat. tapi minimal kami mewakili kerja-kerja masyarakat,” katanya.
ia juga menyindir bahwa sebagian besar orang yang menyerukan pembubaran dpr adalah mereka yang belum pernah duduk di kursi legislatif, sehingga tidak memahami kompleksitas tugas dan tanggung jawab yang diemban.
akar kekecewaan publik
seruan pembubaran dpr tidak muncul tanpa sebab. publik merasa kecewa dengan besarnya gaji dan tunjangan yang diterima anggota dpr, termasuk tunjangan perumahan yang mencapai puluhan juta rupiah per bulan.
kekecewaan semakin memuncak ketika beredar video anggota dpr berjoget ria di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sedang sulit.
netizen pun meluapkan kemarahan mereka di kolom komentar akun instagram @fakta.indo.
"begini cara merespon kritik dari rakyat?"
"ya dpr ny masih berdiri yg penting orang2 ny yg dibubarin."
"bagaimana klo kita golput aja di pemilihan dpr . biar ngga ada dpr."
"@ahmadsahroni88 bacot ah..."