bacakoran.co - sabtu malam (30/8), sekitar pukul 22.05 wib, rumah anggota dpr dari fraksi pan, eko hendro purnomo alias eko patrio, yang terletak di kawasan elite kuningan, jakarta selatan, diterobos ratusan massa yang memuncak amarahnya.
meski dijaga oleh aparat tni, kerumunan tetap berhasil masuk dan mengangkut berbagai barang dari dalam rumah, mulai dari pakaian, kursi, meja, hingga perabot rumah tangga lainnya.
kerusuhan ini bukan terjadi secara tiba-tiba. sejak pukul 19.00 wib, massa telah berkumpul di depan kompleks perumahan.
awalnya mereka hanya berdiri di luar, terhalang portal yang menutup akses ke kediaman eko.
namun, jumlah mereka terus bertambah, dan tekanan demi tekanan akhirnya memaksa petugas keamanan membuka portal, membuka jalan bagi amuk yang tak terbendung.
eko patrio belakangan menjadi sorotan publik setelah video dirinya berjoget di tengah isu kenaikan gaji dpr viral di media sosial.
aksi tersebut dianggap tidak sensitif dan memicu kemarahan masyarakat yang tengah bergelut dengan tekanan ekonomi.
insiden ini menjadikan eko sebagai tokoh kedua yang rumahnya digeruduk massa dalam satu hari, menyusul penggerudukan terhadap rumah ahmad sahroni dari fraksi nasdem di jakarta utara pada siang harinya.
di sana, massa juga merusak mobil mewah dan menjarah barang-barang seperti televisi, tas bermerek, hingga standing figure.
gelombang demonstrasi ini muncul sebagai bentuk penolakan terhadap tunjangan rumah dpr yang dianggap tidak pantas di tengah kondisi masyarakat yang semakin terhimpit.
sebelumnya, warga melakukan aksi penyerbuan terhadap rumah milik ahmad sahroni, anggota dpr ri dari fraksi nasdem.
aksi massa yang awalnya merupakan bentuk demonstrasi terhadap lembaga legislatif berubah menjadi luapan amarah yang tak terkendali, menyasar langsung kediaman pribadi sahroni.
dalam penyerbuan tersebut, warga tidak hanya merusak isi rumah, tetapi juga melakukan aksi yang tak biasa, mengarak sebuah brankas berwarna hitam ke jalanan.
brankas besar itu, yang diduga berasal dari dalam rumah sahroni, didorong oleh massa secara bersama-sama sambil bersorak sorai.
tidak jelas siapa yang memimpin aksi tersebut, namun terlihat bahwa warga bergerak secara spontan dan kompak, seolah digerakkan oleh satu emosi kolektif yang membara.
sebelum brankas itu diarak, massa sudah lebih dulu berkumpul di depan rumah sahroni.
beberapa orang mulai melempari rumah dengan batu dan benda keras lainnya.
rumah yang memiliki desain modern minimalis dan dilindungi pagar tinggi itu tak mampu menahan amukan warga.
dalam waktu singkat, pagar rumah berhasil diruntuhkan, dan massa pun masuk ke dalam tanpa komando.
di halaman rumah, sebuah mobil mewah berjenis lexus menjadi sasaran kemarahan warga, terlihat dalam kondisi rusak parah akibat lemparan dan pukulan.
aksi ini diduga merupakan buntut dari pernyataan ahmad sahroni yang dianggap merendahkan masyarakat, sehingga memicu kemarahan publik yang sebelumnya telah melakukan aksi demonstrasi terhadap dpr ri.
rumah sahroni pun menjadi simbol pelampiasan amarah yang telah lama terpendam.
dalam rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat kerumunan warga berebut sejumlah uang yang disebar oleh seseorang dari tengah massa.
belum dapat dipastikan apakah uang tersebut berasal dari brankas yang diarak sebelumnya.
namun, dalam salah satu cuplikan video, seorang warga tampak memamerkan uang dolar singapura senilai 1.000 usg, menambah spekulasi bahwa brankas tersebut memang berisi uang dalam jumlah besar.
keberadaan ahmad sahroni sendiri hingga kini belum diketahui secara pasti. di tengah kekacauan tersebut, muncul kabar bahwa sahroni telah melarikan diri ke luar negeri.
informasi ini belum dikonfirmasi secara resmi, namun telah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
menanggapi situasi yang berkembang, pihak partai nasdem mengeluarkan pernyataan resmi bahwa ahmad sahroni telah dimutasi dari jabatannya sebagai wakil ketua komisi iii dpr ri.
ia kini dipindahkan menjadi anggota komisi i. sementara itu, posisi wakil ketua komisi iii akan diisi oleh rusdi masse mappasessu.
aksi penyerbuan ini menjadi sorotan nasional, tidak hanya karena keterlibatan massa dalam perusakan properti pribadi seorang pejabat negara, tetapi juga karena simbolisme yang terkandung dalam pengambilan dan pengarakkan brankas.
peristiwa ini membuka kembali diskusi publik mengenai hubungan antara wakil rakyat dan masyarakat, serta batas antara kritik dan tindakan anarkis.
situasi di lokasi kejadian kini telah kondusif, namun dampak dari insiden tersebut masih terasa.
warga sekitar masih berkumpul, membicarakan kejadian yang mereka saksikan langsung, sementara aparat keamanan mulai melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kerusakan, penjarahan, dan kemungkinan pelanggaran hukum lainnya.