bacakoran.co - perdana menteri (pm) pemerintahan , ahmed ghaleb nasser al-rahawi, dipastikan tewas usai serangan udara dahsyat yang diluncurkan jet tempur israel ke jantung ibu kota y.

kabar tewasnya nasser diumumkan langsung oleh pihak houthi, sabtu (30/8/2025) waktu setempat.

tak hanya nasser, sejumlah pejabat tinggi lain juga dilaporkan gugur maupun terluka parah akibat serangan udara brutal tersebut.

“kami dengan berat hati mengumumkan syahidnya ahmed ghaleb nasser al-rahawi bersama beberapa menteri lainnya akibat serangan biadab musuh israel,” tulis pernyataan resmi houthi.

beberapa pejabat lain dikabarkan masih kritis dan tengah menjalani perawatan intensif sejak serangan berlangsung kamis sore.

serangan israel mengguncang yaman

militer israel mengklaim gempuran itu menargetkan “basis militer rezim teroris houthi” di wilayah sanaa.

namun, fakta di lapangan justru memperlihatkan korban dari kalangan elite politik houthi berjatuhan.

serangan ini kian mempertegas keterlibatan langsung israel dalam konflik yaman yang sejak 2014 telah menjadi ladang pertempuran antara kubu houthi dengan koalisi pro-pemerintah.

api perang melebar dari gaza, laut merah, hingga yaman

sejak agresi israel ke gaza pada oktober 2023, kelompok houthi yaman bersama hizbullah lebanon semakin aktif menyerang israel.

houthi bahkan berulang kali melancarkan serangan rudal dan drone, termasuk terhadap kapal-kapal dagang yang dianggap berafiliasi dengan tel aviv di laut merah.

israel membalas dengan gempuran udara besar-besaran. akibatnya, lebih dari 60 ribu warga palestina gugur--termasuk 18 ribu anak-anak.

sementara ratusan ribu lainnya terluka dalam apa yang disebut banyak pihak sebagai genosida paling brutal abad ini.

blokade kejam israel terhadap gaza semakin memperparah penderitaan.

jumlah truk bantuan yang diizinkan masuk hanya 14 persen dari kebutuhan minimum, membuat rakyat palestina terjerumus dalam bencana kelaparan.

dunia desak gencatan senjata permanen

lebih dari 150 organisasi kemanusiaan dan para pakar pbb bersuara lantang menuntut gencatan senjata segera.

mereka menyebut kondisi saat ini telah melahirkan “generasi yang hilang” akibat perang panjang, trauma massal, dan kelaparan ekstrem.