bacakoran.co

Rahasia Menahan Amarah ala Ustadzah Halimah Alaydrus: Tenang Tanpa Meledak!

Menahan amarah bukan sekadar soal kesabaran, tapi juga tentang kedewasaan spiritual. Beliau membagikan cara menenangkan hati saat emosi memuncak dengan pendekatan yang lembut, penuh hikmah, dan bernuansa islami. --tiktok-@zulmiah671

BACA JUGA:Hati-Hati! Ini 4 Ciri Hati Gelap Menurut Ustadzah Halimah Alaydrus, Waspada Bahayanya Bikin Ngeri

Beliau mengingatkan bahwa setiap kali kita mampu menahan amarah, kita sedang membangun benteng kesabaran yang akan melindungi kita dari penyesalan dan dosa.

Dalam dunia yang serba cepat dan penuh pemicu emosi, menahan amarah adalah bentuk ibadah yang sering terlupakan.

Maka, mari kita belajar dari kelembutan dan kebijaksanaan Ustadzah Halimah: diam saat marah bukan berarti kalah, melainkan sedang menang atas diri sendiri.

Dengan menahan amarah, kita tidak hanya menjaga hubungan dengan sesama, tetapi juga memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

BACA JUGA:Ngeri! Penyakit Hati yang Bisa Hancurkan Semua Amal Baik, ini Kata Ustadzah Halimah Alaydrus

BACA JUGA:7 Cara Ampuh Raih Istiqomah ala Ustadzah Halimah Alaydrus, Mengatasi Malas dalam Ibadah dan Kebaikan

Karena sesungguhnya, orang yang paling kuat bukanlah yang menang dalam pertarungan, melainkan yang mampu mengendalikan dirinya saat marah.

Rahasia Menahan Amarah ala Ustadzah Halimah Alaydrus: Tenang Tanpa Meledak!

Puput

Puput


bacakoran.co -  adalah sebuah emosi yang paling cepat membakar akal dan juga hati.

namun, menurut ustadzah halimah alaydrus, menahan amarah bukan hanya sekadar soal  ia adalah bentuk dari kemuliaan jiwa dan juga bukti kedekatan seseorang dengan allah swt.

melansir dari video tiktok @zulmiah671, dalam salah satu kajiannya, ustadzah halimah menyampaikan bahwa orang yang mampu menahan amarah saat ia mampu meluapkannya, adalah orang yang dicintai 

ia mengutip sabda dari rasulullah saw: “bukanlah orang kuat itu adalah yang pandai bergulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu juga menahan dirinya saat marah.”

menahan amarah: bukan lemah, tapi tanda kekuatan

ustadzah halimah menekankan bahwa menahan amarah bukan berarti kita kalah atau lemah.

justru, itu menunjukkan bahwa kita memiliki kendali atas diri sendiri.

dalam islam, pengendalian diri adalah bagian dari akhlak mulia.

orang yang mampu menahan amarah akan mendapatkan pahala besar dan dijanjikan surga.

ia juga mengingatkan bahwa amarah sering kali muncul dari kesombongan, ego, dan rasa ingin menang sendiri.

maka, ketika kita menahan amarah, kita sedang merendahkan ego dan membiarkan hati kita tunduk kepada allah.

tips menahan amarah ala ustadzah halimah

berikut beberapa cara yang diajarkan ustadzah halimah untuk meredam amarah:

1. diam dan tarik napas dalam-dalam

jangan langsung bereaksi. diam adalah bentuk kontrol awal.

2. ubah posisi

jika sedang berdiri, duduklah.

jika duduk, berbaringlah.

ini adalah sunnah rasulullah saw untuk meredakan emosi.

3. segera berwudhu

air wudhu dapat menenangkan jiwa dan menghapus energi negatif.

4. ingat allah

ucapkan “a’udzu billahi minasy-syaithanir-rajim” dan ingat bahwa allah melihat kita.

5. berdoa

mohon kepada allah agar diberi kekuatan untuk menahan amarah dan menjaga lisan.

menahan amarah = menjaga hubungan

ustadzah halimah juga menyoroti bahwa amarah yang tidak terkendali juga bisa merusak hubungan, baik dalam keluarga, pertemanan, maupun dalam pekerjaan.

dengan menahan amarah, kita dapat menjaga keharmonisan dan menghindari penyesalan di kemudian hari.

ia mengajak umat islam untuk menjadikan menahan amarah sebagai bagian dari ibadah.

karena setiap kali kita berhasil menahan diri, kita sedang menanam benih surga di hati.

menahan amarah bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan sejati yang lahir dari hati yang terlatih.

seperti yang sudah disampaikan oleh ustadzah halimah alaydrus dalam kajian-kajiannya, amarah yang ditekan dengan kesadaran dan keikhlasan akan berubah menjadi cahaya yang menerangi dalam jiwa.

beliau mengingatkan bahwa setiap kali kita mampu menahan amarah, kita sedang membangun benteng kesabaran yang akan melindungi kita dari penyesalan dan dosa.

dalam dunia yang serba cepat dan penuh pemicu emosi, menahan amarah adalah bentuk ibadah yang sering terlupakan.

maka, mari kita belajar dari kelembutan dan kebijaksanaan ustadzah halimah: diam saat marah bukan berarti kalah, melainkan sedang menang atas diri sendiri.

dengan menahan amarah, kita tidak hanya menjaga hubungan dengan sesama, tetapi juga memperkuat hubungan dengan allah swt.

karena sesungguhnya, orang yang paling kuat bukanlah yang menang dalam pertarungan, melainkan yang mampu mengendalikan dirinya saat marah.

Tag
Share