bacakoran.co - di era yang serba cepat ini, tak hanya diuji secara fisik, tetapi juga secara batin.
ustadzah halimah alaydrus, dalam salah satu tausiyahnya yang menyentuh hati, mengingatkan kita bahwa kehancuran perempuan bukan semata karena dunia luar, melainkan karena lemahnya penjagaan
“marilah pandai-pandai mengendalikan hati,” ucap beliau dengan kelembutan yang menggugah jiwa.
melansir dari video tiktok @alhaya773, ketika hati dibiarkan liar, tanpa kendali dan tanpa maka kehancuran itu bukan hanya menyentuh diri sendiri, tapi juga generasi yang lahir dari rahimnya.
perempuan adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. jika ia hancur, maka rusaklah fondasi peradaban.
ketika hati menjadi sumber kerapuhan
perempuan adalah makhluk yang dianugerahi kelembutan, intuisi, dan kekuatan batin.
namun, ketika hati dipenuhi dengan iri, dengki, amarah, dan cinta dunia yang berlebihan, maka nilai-nilai luhur mulai terkikis.
ustadzah halimah menekankan bahwa perempuan yang tidak mampu mengendalikan hatinya akan mudah terombang-ambing oleh emosi, keputusan impulsif, dan hubungan yang merusak.
“hati yang tidak dijaga akan membawa perempuan pada kehancuran yang pelan tapi pasti,” ujar beliau.
godaan zaman dan hati yang lelah
di tengah gempuran media sosial, standar kecantikan yang semu, dan gaya hidup instan, perempuan sering kali merasa harus tampil sempurna.
padahal, kesempurnaan sejati bukan terletak pada fisik, melainkan pada hati yang tenang dan ikhlas.
ketika perempuan mulai membandingkan diri, merasa kurang, dan mengejar validasi eksternal, saat itulah kehancuran batin dimulai.
ustadzah halimah mengajak perempuan untuk kembali pada fitrah: menjaga hati dari penyakit-penyakit yang tak terlihat namun sangat merusak.
mengendalikan hati: kunci pemulihan perempuan
mengendalikan hati bukan perkara mudah, tapi sangat mungkin dilakukan.
ustadzah halimah menyarankan beberapa langkah sederhana namun berdampak besar:
1. perbanyak dzikir dan istighfar
membersihkan hati dari beban dan dosa.
2. jaga lisan dan pikiran
karena hati terpengaruh oleh apa yang kita ucapkan dan pikirkan.
3. dekatkan diri pada majelis ilmu
agar hati tercerahkan dan tidak mudah goyah.
4. bergaul dengan orang-orang saleh
lingkungan yang baik akan membantu menjaga hati tetap lurus.
perempuan yang menjaga hati, menjaga peradaban
perempuan yang mampu mengendalikan hatinya akan menjadi sumber ketenangan bagi keluarga, masyarakat, dan generasi mendatang.
ia tidak mudah tersulut emosi, tidak terjebak dalam drama dunia, dan mampu menjadi penyejuk dalam badai kehidupan.
ustadzah halimah mengingatkan bahwa perempuan adalah tiang peradaban.
jika hatinya hancur, maka runtuhlah nilai-nilai yang ia bawa.
tapi jika hatinya terjaga, maka ia akan menjadi cahaya yang menerangi sekelilingnya.
kehancuran perempuan bukanlah takdir, melainkan akibat dari hati yang tidak dijaga.
maka, marilah kita pandai-pandai mengendalikan hati, sebagaimana pesan lembut namun tegas dari ustadzah halimah alaydrus.
karena dari hati yang bersih, lahirlah perempuan yang kuat, bijak, dan penuh cahaya.