bacakoran.co

Polisi Ungkap Lebih dari 10 Akun Media Sosial Sebar Provokator Demo Bandara Soetta, Begini Faktanya

Polisi ungkap lebih dari 10 akun media sosial sebar provokator demo bandara soetta-Ilustrasi -

BACAKORAN.CO - Polisi mengungkap temuan mengejutkan terkait aksi unjuk rasa di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) beberapa waktu lalu.

Lebih dari 10 akun media sosial diketahui menyebarkan provokasi dan ajakan demo di kawasan bandara internasional terbesar di Indonesia tersebut.

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Ronald FC Sipayung, menjelaskan bahwa temuan ini muncul setelah pihaknya melakukan patroli siber intensif selama periode aksi yang berlangsung sejak 25 Agustus hingga awal September 2025.

Menurut Ronald, sejumlah akun anonim aktif menyebarkan narasi provokatif yang mendorong masyarakat untuk menggelar aksi di Bandara Soetta.

BACA JUGA:Ngeri! Istri Eks PM Nepal Tewas Terbakar saat Demo Anarkis, Begini Kronologinya!

BACA JUGA:PM Nepal KP Sharma Oli Mundur Usai Demo Besar-Besaran Gen Z: Korupsi dan Larangan Media Sosial Jadi Pemicu

Bahkan, ada postingan yang mencontohkan aksi serupa di luar negeri.

 “Ada akun yang menulis narasi seperti ‘Ayo kita contoh di Jerman, demonya di bandara’, ada juga yang bilang ‘Lanjutkan demo di bandara’. Itu semua kami temukan saat patroli siber,” jelas Ronald, Rabu (10/9/2025).

Polisi pun segera mengambil tindakan cepat dengan melaporkan akun-akun tersebut secara manual menggunakan fitur report yang disediakan platform media sosial.

Hasilnya, sebagian akun sudah di-take down dan tidak lagi bisa diakses.

BACA JUGA:Heboh, Buron 11 Tahun Kasus Pembunuhan di Wakatobi, Kini Duduk Jadi Anggota DPRD, Kok Bisa? Ini Jejak Kasusnya

BACA JUGA:Kisah Pilu Orang Tua Korban Mutilasi 65 Bagian di Mojokerto, Ternyata Penjual Sempol Demi Kuliahkan Anak

Ronald menambahkan, mayoritas akun provokator bersifat anonim tanpa identitas jelas.

Namun, ada juga akun asli yang akhirnya menghapus unggahannya setelah diperingatkan.

Polisi Ungkap Lebih dari 10 Akun Media Sosial Sebar Provokator Demo Bandara Soetta, Begini Faktanya

Melly

Melly


bacakoran.co - polisi mengungkap temuan mengejutkan terkait aksi unjuk rasa di bandara soekarno-hatta (soetta) beberapa waktu lalu.

lebih dari 10 akun media sosial diketahui menyebarkan provokasi dan ajakan di kawasan bandara internasional terbesar di indonesia tersebut.

kapolresta bandara soekarno-hatta, kombes ronald fc sipayung, menjelaskan bahwa temuan ini muncul setelah pihaknya melakukan patroli siber intensif selama periode aksi yang berlangsung sejak 25 agustus hingga awal september 2025.

menurut ronald, sejumlah akun anonim aktif menyebarkan narasi provokatif yang mendorong masyarakat untuk menggelar aksi di bandara soetta.

bahkan, ada postingan yang mencontohkan aksi serupa di luar negeri.

 “ada akun yang menulis narasi seperti ‘ayo kita contoh di jerman, demonya di bandara’, ada juga yang bilang ‘lanjutkan demo di bandara’. itu semua kami temukan saat patroli siber,” jelas ronald, rabu (10/9/2025).

polisi pun segera mengambil tindakan cepat dengan melaporkan akun-akun tersebut secara manual menggunakan fitur report yang disediakan platform media sosial.

hasilnya, sebagian akun sudah di-take down dan tidak lagi bisa diakses.

ronald menambahkan, mayoritas akun provokator bersifat anonim tanpa identitas jelas.

namun, ada juga akun asli yang akhirnya menghapus unggahannya setelah diperingatkan.

 “ada akun yang sepertinya real, tapi pemiliknya sudah meminta maaf dan memberikan klarifikasi. postingan mereka juga sudah dihapus,” tambahnya.

selain patroli siber, aparat gabungan tni-polri juga melakukan pengamanan fisik di kawasan bandara.

penyekatan massa dilakukan secara acak di beberapa titik jalan menuju bandara untuk mengantisipasi pergerakan kelompok besar.

 “kami melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan, khususnya mobil bak terbuka yang membawa banyak orang atau konvoi motor. tujuannya untuk mencegah massa masuk ke bandara,” kata ronald.

berkat langkah preventif ini, bandara soekarno-hatta dipastikan tetap aman selama gelombang unjuk rasa yang terjadi di jakarta.

kolaborasi erat antara kepolisian dan tni menjadi kunci keberhasilan menjaga stabilitas keamanan.

kasus ini menunjukkan betapa media sosial dapat berperan besar dalam memicu mobilisasi massa.

oleh karena itu, patroli siber dan edukasi digital menjadi sangat penting untuk mencegah provokasi serupa di masa depan.

polisi menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawasi ruang digital, sekaligus meningkatkan kewaspadaan di lapangan agar aktivitas vital di bandara soetta berjalan lancar tanpa gangguan.

Tag
Share