bacakoran.co - inlah simulasi jika semua orang pindah ke kalimantan yang hasilnya bikin kaget.
bayangin kalau seluruh orang jawa benar-benar pindah ke kalimantan.
saat ini pulau jawa punya luas sekitar 128.000 km² dengan lebih dari 150 juta jiwa.
itu artinya, tiap kilometer persegi dihuni lebih dari 1.100 orang.
saking padatnya suasana jawa ibarat kontrakan sempit penuh penghuni.
bandingkan dengan kalimantan yang luasnya 743.000 km², hampir 6 kali lipat lebih besar, tapi penduduknya hanya sekitar 17 juta jiwa.
dengan kepadatan 40 orang per km², suasana di kalimantan seperti vila luas tapi sepi.
kalau semua orang jawa pindah ke kalimantan, jumlah penduduk di sana bakal meledak jadi sekitar 167 juta jiwa.
kepadatan pun naik drastis jadi 220 orang per km².
dikutip dari youtube ternyata begitu pada kamis (11/9) inilah simulasi semua penduduk jawa pindah ke kalimantan yang bersifat berdasarkan data kependudukan, geografi dan bukan prediksi resmi atau rencana nyata.
ekonomi kalimantan meledak drastis
kalau semua orang jawa pindah ke kalimantan, otomatis roda ekonomi berputar lebih cepat.
pasar tradisional tumbuh subur, pusat perbelanjaan ramai, dan restoran khas jawa seperti soto kudus hingga rawon bakal buka cabang di tiap kota. kota besar seperti pontianak, samarinda, balikpapan, hingga banjarmasin bisa berubah jadi jakarta versi baru.
namun, ada efek sampingnya. harga tanah bisa melambung tinggi.
orang lokal berisiko kalah bersaing, muncul masalah rumah kos penuh, sewa rumah mahal dan cicilan tanah bikin hidup semakin berat.
benturan budaya yang unik
kalimantan kaya dengan budaya lokal seperti dayak, banjar, dan bugis. kalau semua budaya jawa ikut pindah, pasti terjadi tabrakan budaya.
hasilnya bisa keren banget, bayangin festival gabungan ada tari dayak berpadu musik gamelan, atau pesta kuliner dengan soto banjar plus tempe mendoan.
tapi tantangannya jelas: bagaimana menjaga agar identitas budaya kalimantan tidak tenggelam oleh arus besar budaya jawa.
infrastruktur bisa ambruk
kalau semua orang jawa pindah ke kalimantan, jalan yang sekarang masih lega bisa macet parah.
jutaan motor dan mobil dari jawa tumpah ruah di jalan kalimantan.
air bersih jadi rebutan, rumah sakit penuh, dan sekolah kewalahan.
transportasi sungai pun padat.
jangan kaget kalau nanti ada macet perahu di sungai besar, kayak macet transjakarta di jam sibuk.
dampak lingkungan serius
hutan tropis kalimantan adalah rumah bagi orang utan, bekantan, dan burung engang.
kalau pembangunan besar-besaran dilakukan, deforestasi bisa melonjak tajam
dunia internasional mungkin protes karena paru-paru dunia hilang. jadi meski ekonomi naik, lingkungan bisa babak belur.
apa jadinya jawa tanpa penduduk?
kalau semua orang pindah ke kalimantan, jawa bisa jadi pulau kosong. jalan tol cipali yang biasanya macet bisa berubah jadi arena balap sepeda.
malioboro bisa terasa kayak kota hantu.
namun ada sisi positif sawah bisa kembali hijau, hutan tumbuh lagi, udara lebih bersih.
sayangnya, warisan budaya seperti borobudur, prambanan, dan keraton jogja bisa mati suri tanpa masyarakat yang merawat.
dari simulasi ini, jelas bahwa semua orang jawa pindah ke kalimantan bukan solusi instan.
ekonomi memang bisa tumbuh, budaya makin berwarna, tapi infrastruktur dan lingkungan bisa keteteran.
yang lebih bijak adalah pemerataan pembangunan ke semua wilayah indonesia sumatera, sulawesi, papua, nusa tenggara bukan hanya kalimantan.
jadi, orang tidak perlu menumpuk di jawa dan indonesia bisa berkembang lebih seimbang.
sebagai catatan, seluruh pembahasan di atas hanyalah simulasi imajinatif yang disusun berdasarkan data kependudukan, geografi, dan sosial yang tersedia.
bukan prediksi resmi atau rencana nyata, melainkan sebatas eksperimen berpikir yang bertujuan untuk hiburan sekaligus edukasi.