bacakoran.co

Survei BI: Kepercayaan Konsumen RI Anjlok ke Titik Terendah dalam 3 Tahun!

Hasil survei konsumen Agustus 2025, BI mencatat indeks kepercayaan konsumen (IKK) turun ke level 117,2 yang terendah sejak September 2022 atau 3 tahun terakhir.--freepik

BACA JUGA:Waduh! 4 Bank Bangkrut Sejak Awal 2025, OJK Resmi Cabut Izin BPR Syariah di Aceh!

BACA JUGA:Solusi Keuangan Cerdas, Pinjaman BCA Tanpa Agunan, Mudah dan Fleksibel!

Kedua, tidak ada pencetakan uang baru.

Semua pembelian dilakukan di pasar sekunder, hanya sebatas perpindahan kepemilikan SBN.

Ketiga, skema ini dimaksudkan untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, termasuk meringankan beban pemerintah sekaligus rakyat lewat pengelolaan bunga SBN.

Ramdan menekankan, skema burden sharing kali ini sangat berbeda dengan pola yang pernah diterapkan saat pandemi Covid-19 lalu.

Survei BI: Kepercayaan Konsumen RI Anjlok ke Titik Terendah dalam 3 Tahun!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi tergelincir ke posisi terendah sejak 2022 atau dalam hampir tiga tahun terakhir.

hasil survei konsumen agustus 2025 yang dirilis , indeks kepercayaan konsumen (ikk) berada di level 117,2, turun dari bulan sebelumnya yang masih menyentuh angka 118,1.

meski secara teknis angka di atas 100 masih menunjukkan optimisme, tren penurunan ini menjadi alarm keras bagi perekonomian nasional.

lebih mengejutkan lagi, angka tersebut adalah yang terendah sejak september 2022.

konsumen mulai ragu-ragu

jika dirinci, indeks kondisi ekonomi saat ini (ike) pada agustus 2025 berada di angka 105,1 – lebih rendah dari juli yang tercatat 106,6.

sedangkan indeks ekspektasi konsumen (iek) ikut melorot ke 129,2, turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya di 129,6.

artinya, bukan hanya penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini yang melemah, tapi juga ekspektasi mereka terhadap enam bulan mendatang mulai menunjukkan tanda-tanda keraguan.

bi pastikan tidak ada “cetak uang baru”

di tengah sorotan terhadap indeks yang menurun, bi juga menegaskan kembali sikapnya terkait kebijakan burden sharing surat berharga negara (sbn) yang melibatkan kementerian keuangan.

kepala departemen komunikasi bi, ramdan denny prakoso, menegaskan tiga poin penting.

pertama, bi tidak membeli sbn jangka panjang di pasar primer karena bertentangan dengan undang-undang.

kedua, tidak ada pencetakan uang baru.

semua pembelian dilakukan di pasar sekunder, hanya sebatas perpindahan kepemilikan sbn.

ketiga, skema ini dimaksudkan untuk mendukung program asta cita presiden prabowo subianto, termasuk meringankan beban pemerintah sekaligus rakyat lewat pengelolaan bunga sbn.

ramdan menekankan, skema burden sharing kali ini sangat berbeda dengan pola yang pernah diterapkan saat pandemi covid-19 lalu.

Tag
Share