bacakoran.co

Heboh! Program Makanan Bergizi Gratis Bikin 251 Siswa Keracunan Massal di Banggai Kepulauan

Puluhan siswa masih dirawat usai keracunan makanan gratis di Banggai Kepulauan-Gambar Ist-

Program Makanan Bergizi Gratis merupakan salah satu kebijakan nasional yang ditujukan untuk meningkatkan asupan gizi peserta didik di seluruh Indonesia. 

Namun, kasus di Banggai Kepulauan memperlihatkan adanya persoalan serius dalam hal pengawasan dan standar keamanan pangan. 

Beberapa waktu sebelumnya, kasus serupa juga dilaporkan terjadi di Kota Palu meskipun dengan skala lebih kecil, yakni enam siswa SD harus mendapatkan perawatan setelah mengonsumsi makanan dari program yang sama.

Saat ini, puluhan siswa masih berada dalam perawatan di RSUD Trikora Salakan dengan kondisi beragam. 

Aparat kepolisian bersama pemerintah daerah menyatakan akan terus mengawal proses investigasi hingga hasil uji laboratorium diumumkan. 

BACA JUGA:Jalani Rekonstruksi, Alvi Maulana Panen Hujatan dan Cacian oleh Warga Saat Peragakan Memutilasi Kekasih!

BACA JUGA:Erick Thohir Resmi Dilantik Menjadi Menpora! Publik Soroti Statusnya di PSSI, Rangkap Jabatan Atau Mundur?

Hasil tersebut diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai penyebab utama keracunan massal.

Insiden keracunan di Banggai Kepulauan menegaskan pentingnya pengawasan ketat dalam pelaksanaan program pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. 

Kelalaian dalam pengelolaan maupun distribusi makanan berpotensi menimbulkan dampak luas. 

Pemerintah pusat dan daerah kini diharapkan dapat memperbaiki sistem pengawasan dan memastikan standar mutu pangan dijalankan secara konsisten.

Sehingga tujuan utama program Makanan Bergizi Gratis tetap tercapai tanpa mengorbankan keselamatan penerimanya.

Heboh! Program Makanan Bergizi Gratis Bikin 251 Siswa Keracunan Massal di Banggai Kepulauan

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - sebanyak 251 siswa dari berbagai jenjang pendidikan di kabupaten banggai kepulauan, sulawesi tengah, mengalami dugaan massal. 

peristiwa itu terjadi setelah mereka mengonsumsi makanan dari program yang dibagikan pemerintah pada rabu dan kamis, 17–18 september 2025. 

insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran luas karena jumlah korban cukup besar dan sebagian masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

berdasarkan data rsud trikora salakan, jumlah siswa yang terdampak mencapai 251 orang. 

sebanyak 173 di antaranya diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan, sedangkan 78 lainnya masih dirawat secara intensif karena kondisi belum stabil.

para pasien menunjukkan gejala bervariasi, mulai dari gatal pada kulit, muntah, pusing, sesak napas, hingga bengkak pada wajah.

korban berasal dari enam sekolah yang berbeda, yakni sma negeri 1 tinangkung, smk negeri 1 tinangkung, sdn tompudau, sdn pembina, sdn saiyong, dan mts alkhairat salakan. 

tingginya jumlah siswa yang membutuhkan perawatan menyebabkan pihak rumah sakit kewalahan. 

pemerintah kabupaten banggai kepulauan bersama pemangku kepentingan kemudian mendirikan tenda darurat di halaman rsud trikora salakan untuk menampung pasien tambahan. 

dalam keterangan resmi pemerintah daerah yang dikutip dari cnn indonesia, disebutkan bahwa observasi terhadap siswa dilakukan selama 1 x 24 jam guna memastikan kondisi korban tetap terkendali.

kepolisian setempat turut memberikan dukungan dalam proses penanganan.

kapolres banggai kepulauan, akbp ronaldus karurukan, menyampaikan bahwa pihaknya menurunkan ambulans untuk evakuasi korban dan menempatkan personel di rumah sakit guna menjaga kelancaran pelayanan medis. 

ronaldus menjelaskan bahwa menu makanan yang dikonsumsi siswa terdiri dari ikan dengan saus, tahu goreng, sayur asam jagung, serta buah jeruk. 

dugaan sementara mengarah pada ikan yang tidak layak konsumsi sebagai pemicu keracunan.

namun, ia menegaskan bahwa penyebab pasti masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. 

“kami tidak akan berspekulasi. sampel makanan sudah dikirim ke laboratorium badan pom di luwuk untuk diperiksa,” ujar ronaldus, dikutip dari kumparan.

insiden ini mendapat perhatian serius dari legislatif daerah. 

wakil ketua dprd sulawesi tengah, syarifuddin hafid, menilai kejadian tersebut sebagai peringatan penting bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program mbg. 

ia menekankan perlunya evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. 

“peristiwa ini harus menjadi alarm bagi semua pihak, terutama penyelenggara mbg. ini program mulia presiden, jangan sampai tercoreng di tengah masyarakat,” ucap syarifuddin dikutip dari kompas.com.

ia juga mengingatkan agar penyedia makanan memperhatikan kualitas bahan dan proses pengolahan, bukan semata-mata mengejar keuntungan.

merupakan salah satu kebijakan nasional yang ditujukan untuk meningkatkan asupan gizi peserta didik di seluruh indonesia. 

namun, kasus di banggai kepulauan memperlihatkan adanya persoalan serius dalam hal pengawasan dan standar keamanan pangan. 

beberapa waktu sebelumnya, kasus serupa juga dilaporkan terjadi di kota palu meskipun dengan skala lebih kecil, yakni enam siswa sd harus mendapatkan perawatan setelah mengonsumsi makanan dari program yang sama.

saat ini, puluhan siswa masih berada dalam perawatan di rsud trikora salakan dengan kondisi beragam. 

aparat kepolisian bersama pemerintah daerah menyatakan akan terus mengawal proses investigasi hingga hasil uji laboratorium diumumkan. 

hasil tersebut diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai penyebab utama keracunan massal.

insiden keracunan di banggai kepulauan menegaskan pentingnya pengawasan ketat dalam pelaksanaan program pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. 

kelalaian dalam pengelolaan maupun distribusi makanan berpotensi menimbulkan dampak luas. 

pemerintah pusat dan daerah kini diharapkan dapat memperbaiki sistem pengawasan dan memastikan standar mutu pangan dijalankan secara konsisten.

sehingga tujuan utama program makanan bergizi gratis tetap tercapai tanpa mengorbankan keselamatan penerimanya.

Tag
Share