bacakoran.co

Pasukan Israel Masuki Jantung Kota Gaza, Ribuan Warga Terkepung dan Dipaksa Mengungsi

Pasukan israel masuki jantung kota gaza, ribuan warga terkepung dan dipaksa mengungsi--

Biro Pusat Statistik Palestina mencatat sekitar 740.000 penduduk atau 35 persen dari total 2,1 juta populasi Gaza masih bertahan di Kota Gaza hingga awal pekan ini.

Namun, angka itu terus menurun karena banyak warga terpaksa mengungsi akibat gempuran tanpa henti.

BACA JUGA:Keracunan Massal MBG di Banggai: 251 Siswa Dilarikan ke RSUD Salakan Usai Konsumsi Ikan Cakalang

BACA JUGA:KPK Periksa LHKPN Milik Wali Kota Prabumulih Arlan Usai Polemik Pemecatan Kepala Sekolah, Harta Capai Rp17 M

Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan bahwa “jalur kehidupan terakhir” di Kota Gaza kini berada di ambang kehancuran.

OCHA menuding Israel secara sistematis menghalangi penyaluran bantuan kemanusiaan, termasuk dengan menutup penyeberangan Zikim yang menjadi akses penting ke wilayah utara.

“Warga Gaza menghadapi krisis kelaparan dan keterbatasan obat-obatan. Jika akses bantuan terus ditutup, maka situasi kemanusiaan akan runtuh total,” tulis pernyataan resmi OCHA.

Serangan terbaru ini kembali menegaskan betapa rentannya kondisi warga sipil Gaza.

BACA JUGA:Heboh! Program Makanan Bergizi Gratis Bikin 251 Siswa Keracunan Massal di Banggai Kepulauan

BACA JUGA:Kementerian Agama Umumkan Daftar Calon PPPK Paruh Waktu Tahun Anggaran 2024, Cek Syaratnya di Sini

Dengan akses bantuan yang terputus, ribuan orang kini harus bertahan di tengah serangan udara, darat, dan laut yang terus berlangsung.

Dunia internasional pun kembali mendesak agar segera dilakukan gencatan senjata dan pembukaan jalur kemanusiaan.

Pasukan Israel Masuki Jantung Kota Gaza, Ribuan Warga Terkepung dan Dipaksa Mengungsi

Melly

Melly


bacakoran.co - situasi di jalur gaza kembali memanas setelah pasukan israel (idf) melancarkan serangan besar-besaran ke pusat kota pada kamis (18/9/2025) malam waktu setempat.

ribuan warga sipil dilaporkan terkepung dan terpaksa bergerak ke arah pantai akibat gempuran dari dua sisi.

juru bicara pasukan pertahanan israel (idf), nadav shoshani, menyatakan pasukan infanteri, tank, serta artileri bergerak masuk ke jantung kota gaza dengan dukungan serangan udara.

pergerakan itu dilakukan dari dua arah sekaligus, yakni barat laut dan tenggara, sehingga memaksa warga lari ke wilayah pesisir, tepatnya jalan al rashid yang menuju gaza bagian selatan.

“pasukan kami bergerak maju dengan dukungan udara. operasi ini bertujuan menekan kelompok militan di wilayah gaza,” ungkap shoshani dalam keterangannya kepada reuters.

sementara itu, al jazeera melaporkan, serangan israel menimbulkan kepanikan besar.

permukiman padat penduduk dibombardir dengan jet tempur, drone bersenjata, hingga robot peledak jarak jauh.

“orang-orang berlarian menyelamatkan diri. ada gelombang pengungsi baru setiap kali serangan udara terjadi,” kata hani mahmoud, jurnalis al jazeera yang melaporkan langsung dari lapangan.

data dari kementerian kesehatan palestina di gaza menyebutkan, setidaknya 40 warga sipil tewas hanya dalam satu hari akibat serangan pada kamis.

jumlah korban diperkirakan terus bertambah mengingat intensitas serangan yang tidak kunjung berhenti.

biro pusat statistik palestina mencatat sekitar 740.000 penduduk atau 35 persen dari total 2,1 juta populasi gaza masih bertahan di kota gaza hingga awal pekan ini.

namun, angka itu terus menurun karena banyak warga terpaksa mengungsi akibat gempuran tanpa henti.

kantor kemanusiaan pbb (ocha) memperingatkan bahwa “jalur kehidupan terakhir” di kota gaza kini berada di ambang kehancuran.

ocha menuding israel secara sistematis menghalangi penyaluran bantuan kemanusiaan, termasuk dengan menutup penyeberangan zikim yang menjadi akses penting ke wilayah utara.

“warga gaza menghadapi krisis kelaparan dan keterbatasan obat-obatan. jika akses bantuan terus ditutup, maka situasi kemanusiaan akan runtuh total,” tulis pernyataan resmi ocha.

serangan terbaru ini kembali menegaskan betapa rentannya kondisi warga sipil gaza.

dengan akses bantuan yang terputus, ribuan orang kini harus bertahan di tengah serangan udara, darat, dan laut yang terus berlangsung.

dunia internasional pun kembali mendesak agar segera dilakukan gencatan senjata dan pembukaan jalur kemanusiaan.

Tag
Share