bacakoran.co

Mahasiswi UNRAM Dibunuh Teman di Pantai Nipah Usai Tolak Hubungan Badan, Pelaku Pura-pura Jadi Korban Begal

Mahasiswi UNRAM tewas di Pantai Nipah, Radiet Adiansyah ditetapkan sebagai tersangka./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo

Tim penyidik bekerja intensif untuk mengungkap fakta-fakta di balik kematian NMVPN. 

Sebanyak 36 saksi telah diperiksa, dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan secara teliti. 

Barang bukti yang dikumpulkan meliputi dua bilah bambu, batu, pakaian milik korban dan tersangka, serta sampel darah dan DNA.

Pengiriman barang bukti tahap kedua mencakup beberapa batu, ranting pohon, dan 10 potong kuku palsu milik korban. 

Untuk memperkuat bukti ilmiah, polisi melibatkan ahli pidana, kriminologi, forensik, dan tim psikologi dari Universitas Mataram (UNRAM). 

Tersangka juga menjalani tes poligraf dan pemeriksaan oleh dokter spesialis bedah saraf.

Penjelasan Polisi Soal Luka di Tubuh Tersangka

BACA JUGA:DPO Kasus Pembunuhan Anak Jadi Anggota DPRD Wakatobi, Polisi Penerbit SKCK Kena Sanksi

BACA JUGA:Update! FBI Temukan Senjata Pembunuh Influencer Charlie Kirk, Tersangka Masih Berkeliaran!

Publik sempat mempertanyakan adanya luka di tubuh Radiet yang dianggap tidak masuk akal jika ia adalah pelaku. 

Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polres Lombok Utara, AKP Punguan Hutahaen, memberikan klarifikasi.

“Ada bekas cakaran pada lengan tersangka. Hal ini selaras dengan hasil visum awal yang menyatakan kondisi tersangka dalam keadaan sadar. Dokter spesialis saraf juga sudah memastikan hal itu,” jelas Punguan.

Ia menambahkan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan adanya indikasi kekerasan seksual sebelum korban meninggal dunia. 

“Bekas kekerasan seksual itu menunjukkan adanya upaya pemaksaan hubungan intim. Posisi luka korban dan kondisi awal di TKP, di mana mereka duduk dikelilingi bebatuan, menguatkan analisis tersebut,” lanjutnya.

Menurut Punguan, korban kemungkinan besar melakukan perlawanan dengan melempar batu di sekitar lokasi. 

“Mayoritas luka pada tersangka terdapat di bagian depan kepala, sehingga logis jika itu akibat lemparan batu saat korban berusaha melawan,” pungkasnya.

Mahasiswi UNRAM Dibunuh Teman di Pantai Nipah Usai Tolak Hubungan Badan, Pelaku Pura-pura Jadi Korban Begal

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co — kasus kematian tragis seorang universitas mataram () berinisial nmvpn (19) di pantai nipah, kecamatan pemenang, akhirnya menemukan titik terang.

polres lombok utara menetapkan radiet adiansyah (20), mahasiswa asal labuhan badas, sumbawa, sebagai tersangka tunggal dalam kasus ini. 

penetapan tersebut diumumkan dalam konferensi pers yang digelar sabtu sore (20/9/2025).

korban ditemukan tak bernyawa di tepi pantai nipah pada selasa (26/8) sekitar pukul 18.00 wita. 

awalnya, publik sempat menduga bahwa nmvpn menjadi korban pembegalan. 

namun, hasil penyelidikan mendalam dari kepolisian membantah dugaan tersebut dan mengarah pada pelaku yang ternyata adalah rekan korban sendiri.

motif

kapolres lombok utara, akbp agus purwanta, menjelaskan bahwa penganiayaan yang menyebabkan kematian korban diduga terjadi karena korban menolak ajakan pelaku untuk melakukan hubungan badan. 

“korban diduga meregang nyawa lantaran menolak ajakan tersangka ra untuk melakukan hubungan badan,” ungkap agus dilansir bacakoran.co dari insidelombok.

radiet sempat mengaku sebagai korban pembegalan. 

namun, setelah dilakukan gelar perkara dan pengumpulan barang bukti, statusnya berubah menjadi tersangka. ia kemudian diamankan di sebuah kamar kost di wilayah mataram.

barang bukti dan pemeriksaan ilmiah

tim penyidik bekerja intensif untuk mengungkap fakta-fakta di balik kematian nmvpn. 

sebanyak 36 saksi telah diperiksa, dan olah tempat kejadian perkara (tkp) dilakukan secara teliti. 

barang bukti yang dikumpulkan meliputi dua bilah bambu, batu, pakaian milik korban dan tersangka, serta sampel darah dan dna.

pengiriman barang bukti tahap kedua mencakup beberapa batu, ranting pohon, dan 10 potong kuku palsu milik korban. 

untuk memperkuat bukti ilmiah, polisi melibatkan ahli pidana, kriminologi, forensik, dan tim psikologi dari universitas mataram (unram). 

tersangka juga menjalani tes poligraf dan pemeriksaan oleh dokter spesialis bedah saraf.

penjelasan polisi soal luka di tubuh tersangka

publik sempat mempertanyakan adanya luka di tubuh radiet yang dianggap tidak masuk akal jika ia adalah pelaku. 

menanggapi hal tersebut, kasat reskrim polres lombok utara, akp punguan hutahaen, memberikan klarifikasi.

“ada bekas cakaran pada lengan tersangka. hal ini selaras dengan hasil visum awal yang menyatakan kondisi tersangka dalam keadaan sadar. dokter spesialis saraf juga sudah memastikan hal itu,” jelas punguan.

ia menambahkan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan adanya indikasi kekerasan seksual sebelum korban meninggal dunia. 

“bekas kekerasan seksual itu menunjukkan adanya upaya pemaksaan hubungan intim. posisi luka korban dan kondisi awal di tkp, di mana mereka duduk dikelilingi bebatuan, menguatkan analisis tersebut,” lanjutnya.

menurut punguan, korban kemungkinan besar melakukan perlawanan dengan melempar batu di sekitar lokasi. 

“mayoritas luka pada tersangka terdapat di bagian depan kepala, sehingga logis jika itu akibat lemparan batu saat korban berusaha melawan,” pungkasnya.

Tag
Share