bacakoran.co – kementerian energi dan sumber daya mineral (esdm) akhirnya buka suara soal alasan harus satu pintu melalui (persero).

juru bicara esdm, dwi anggia, menegaskan kebijakan ini hanya bersifat sementara dan berlaku hingga akhir 2025.

“ini bukan aturan permanen. mekanisme satu pintu lewat pertamina adalah langkah darurat jangka pendek untuk memastikan pasokan bbm aman,” jelas anggia.

impor jadi pilihan terakhir

anggia menekankan, impor hanya dilakukan jika stok bbm nasional benar-benar habis.

spbu swasta yang kehabisan pasokan pun diwajibkan membeli bbm dari pertamina lebih dulu.

“langkah ini sejalan dengan asta cita presiden prabowo: menuju kemandirian energi dan mengurangi ketergantungan impor,” ujarnya seperti dilansir dari cnn indonesia.

jaga neraca dagang dan stabilitas apbn

menurut anggia, pemerintah harus cermat agar kebijakan impor tak membebani apbn.

“kita tak bisa sembarangan membuka keran impor besar-besaran. sektor energi adalah sektor strategis yang wajib diatur ketat,” tegasnya.

kuota spbu swasta tetap aman

pemerintah pun telah menyiapkan kuota impor untuk spbu swasta berdasarkan data penjualan tahun sebelumnya.

bahkan ditambah 10 persen tahun ini.

“tidak ada pembatasan kuota. kita pastikan kebutuhan swasta tetap terpenuhi,” katanya.

pertamina jadi penghubung utama

menteri esdm bahlil lahadalia sebelumnya menekankan, bila stok bbm swasta menipis, mereka wajib membeli ke pertamina.

jika pasokan pertamina juga tidak mencukupi, impor bisa dilakukan tetapi tetap lewat pertamina sebagai pengendali.

dirjen migas laode sulaeman mengungkap, pihaknya sudah bertemu pengelola spbu swasta untuk menghitung kebutuhan tambahan.

“tadi pagi kami koordinasi dengan dirut pertamina. sore ini surat resmi akan dikirim agar kebijakan ini segera dijalankan,” ujar laode.