Lewotobi Laki-laki Meletus 31 Kali: Tiga Bandara Lumpuh, Warga NTT Diminta Siaga!
Lewotobi Laki-laki Meletus 31 Kali: Tiga Bandara Lumpuh, Warga NTT Diminta Siaga--ANTARA News
Bandara Gewayantana di Larantuka, Kabupaten Flores Timur; Bandara Frans Seda di Maumere, Kabupaten Sikka; serta Bandara Haji Hasan Aroeboesman di Ende, semuanya menghentikan operasionalnya untuk sementara waktu.
Penutupan ini dilakukan oleh otoritas penerbangan setempat sebagai langkah antisipatif terhadap potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengganggu visibilitas dan merusak mesin pesawat.
BACA JUGA:Terkuak! Kementerian ESDM Bongkar Alasan Impor BBM Wajib Lewat Pertamina
BACA JUGA:Heboh, Sebulan Tidak Ngantor, Bupati Buton Dilaporkan Hilang Oleh Warga, Somasi Turun 3x24 Jam!
BNPB pun mengeluarkan imbauan tegas kepada masyarakat dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi.
Selain itu, untuk sektor barat daya hingga timur laut, radius larangan diperluas hingga 7 kilometer.
“Kami meminta masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tersebut demi keselamatan bersama,” tegas Abdul Muhari.
Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak panik.
BACA JUGA:Wahyudin Moridu Bikin Geram, Kader PDIP Gorontalo Minta Maaf dan Ajak Partai Berbenah!
Pemerintah daerah bersama BNPB terus melakukan pemantauan intensif dan akan memberikan informasi terbaru secara berkala.
Abdul juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya, terutama yang beredar di media sosial.
“Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya,” pungkasnya.
Situasi di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini menjadi perhatian nasional. Selain potensi erupsi lanjutan, dampak sosial dan ekonomi dari gangguan transportasi serta ancaman terhadap keselamatan warga menjadi fokus utama penanganan.
BACA JUGA:Empat Pemuda Tewas Usai Pesta Miras di Mamuju, Belasan Orang Kritis dan 2 Pemberi Minuman Masuk DPO