bacakoran.co

11 Brimob di SBT Maluku Aniaya Warga Gegara Ditegur saat Para Pelaku Minum Miras, Markas Digerduk Massa

Belasan Oknum Brimob diduga mabuk aniaya warga di Bula, Maluku./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo

BACAKORAN.CO — Belasan oknum anggota Brimob Kompi 3 Yon B Pelopor terlibat penganiayaan warga Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku. 

Aksi brutal tersebut menimpa Abdul Haji Rumaday (30), seorang PNS Pemkab SBT sekaligus Kepala Pemuda di kampungnya, beserta istri dan keluarganya. 

Peristiwa bermula dari perselisihan di acara pesta di kawasan Lumba-Lumba, Sabtu malam (20/9/2025), dan berujung pada penganiayaan di kediaman korban dua hari kemudian.

Menurut keterangan Jamina Rumadedey (26), istri Abdul yang juga menjadi korban, insiden bermula saat suaminya menegur sejumlah oknum Brimob yang tengah mengonsumsi minuman keras di lokasi pesta. 

Teguran tersebut tidak diterima dengan baik. Salah satu anggota Brimob langsung mencekik leher Abdul hingga memerah.

BACA JUGA:Dua Brimob Pelindas Affan Kurniawan Ajukan Banding Setelah Jalani Sidang Kode Etik!

BACA JUGA:7 Brimob Penabrak Ojol Hanya Melanggar Kode Etik, Status Hukum Masih Abu-Abu!

“Waktu malam pesta itu, Brimob ini ada mabuk, mereka pukul salah satu tetangga, terus suami saya ini Kepala Pemuda, dia masuk bela, tapi anggota Brimob ini maki. Dari situ dia tidak terima kemudian dia mau maju pukul, Brimob cekik dia sampai lehernya merah karena anggota Brimob ini tidak mau lepas tangan,” ujar Jamina dilansir Bacakoran.co dari Tribunambon.com, Senin (22/9/2025).

Melihat pemimpin mereka dicekik, sejumlah pemuda lain yang hadir di pesta ikut melawan dan memukuli oknum Brimob tersebut. 

Situasi sempat memanas, namun berhasil diredam. 

Abdul kemudian berinisiatif melaporkan kejadian itu ke Polres SBT pada Minggu siang (21/9/2025) dan telah berkoordinasi dengan Wakapolres untuk bertemu setelah makan siang keesokan harinya.

Namun, sebelum pertemuan itu terjadi, sekitar pukul 10.30 WIT pada Senin (22/9/2025), belasan oknum Brimob berpakaian preman mendatangi rumah Abdul di kawasan Pantai Tikus, Bula. 

Mereka datang mengendarai sepeda motor dan langsung melancarkan aksi kekerasan tanpa basa-basi.

Aksi Kekerasan di Kediaman Korban

BACA JUGA:Depok Memanas! Massa Demo Datangi Mako Brimob Kelapa Dua, Kendaraan dan Fasilitas Umum Terbakar

11 Brimob di SBT Maluku Aniaya Warga Gegara Ditegur saat Para Pelaku Minum Miras, Markas Digerduk Massa

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co — belasan oknum anggota kompi 3 yon b pelopor terlibat penganiayaan warga kota bula, kabupaten seram bagian timur (sbt), maluku. 

aksi tersebut menimpa abdul haji rumaday (30), seorang pemkab sbt sekaligus kepala pemuda di kampungnya, beserta istri dan keluarganya. 

peristiwa bermula dari perselisihan di acara pesta di kawasan lumba-lumba, sabtu malam (20/9/2025), dan berujung pada penganiayaan di kediaman korban dua hari kemudian.

menurut keterangan jamina rumadedey (26), istri abdul yang juga menjadi korban, insiden bermula saat suaminya menegur sejumlah oknum brimob yang tengah mengonsumsi minuman keras di lokasi pesta. 

teguran tersebut tidak diterima dengan baik. salah satu anggota brimob langsung mencekik leher abdul hingga memerah.

“waktu malam pesta itu, brimob ini ada mabuk, mereka pukul salah satu tetangga, terus suami saya ini kepala pemuda, dia masuk bela, tapi anggota brimob ini maki. dari situ dia tidak terima kemudian dia mau maju pukul, brimob cekik dia sampai lehernya merah karena anggota brimob ini tidak mau lepas tangan,” ujar jamina dilansir bacakoran.co dari tribunambon.com, senin (22/9/2025).

melihat pemimpin mereka dicekik, sejumlah pemuda lain yang hadir di pesta ikut melawan dan memukuli oknum brimob tersebut. 

situasi sempat memanas, namun berhasil diredam. 

abdul kemudian berinisiatif melaporkan kejadian itu ke polres sbt pada minggu siang (21/9/2025) dan telah berkoordinasi dengan wakapolres untuk bertemu setelah makan siang keesokan harinya.

namun, sebelum pertemuan itu terjadi, sekitar pukul 10.30 wit pada senin (22/9/2025), belasan oknum brimob berpakaian preman mendatangi rumah abdul di kawasan pantai tikus, bula. 

mereka datang mengendarai sepeda motor dan langsung melancarkan aksi kekerasan tanpa basa-basi.

aksi kekerasan di kediaman korban

“jadi mereka sudah bikin laporan ke polres, terus abdul ini sudah koordinasi dengan wakapolres untuk waktu sampai selesai makan siang baru menghadap. tapi belum makan siang lagi, anggota brimob ini datang dengan pakaian biasa, mereka turun itu tidak tanya baik-baik tapi langsung pukul,” jelas jamina.

tak hanya abdul yang menjadi sasaran, jamina sendiri turut dipukuli menggunakan helm. 

dua balita yang berada di dalam rumah nyaris menjadi korban amukan. 

total empat orang dari keluarga abdul mengalami kekerasan fisik dalam insiden tersebut.

“yang datang 12 anggota brimob berpakaian preman. ada empat orang yang dianiaya mereka,” kata jamina.

warga sekitar yang menyaksikan kejadian tidak berani menolong karena para pelaku membawa senjata api dan mengancam.

“dong (mereka) gertak warga dengan senjata api dan mengatakan mereka anggota (brimob), jadi warga tidak berani tolong,” tambahnya.

protes warga dan desakan penegakan hukum

aksi brutal ini memicu kemarahan warga. 

pihak keluarga dan kerabat korban mendatangi markas batalyon b pelopor kompi 3 di bula untuk menuntut keadilan. 

mereka mendesak agar belasan oknum brimob yang terlibat segera dikeluarkan dari markas dan diproses hukum.

dalam rekaman video amatir yang beredar, warga terlihat mengamuk dan meneriakkan tuntutan mereka. 

“kasih keluar dong (pelaku), kasih keluar,” teriak warga dalam video tersebut.

tuntutan keadilan dan evaluasi institusi

peristiwa ini menyoroti pentingnya evaluasi internal terhadap perilaku aparat keamanan, khususnya dalam situasi non-operasional. 

dugaan bahwa para pelaku dalam kondisi mabuk saat melakukan penganiayaan memperkuat tuntutan agar institusi brimob segera mengambil tindakan tegas.

jamina berharap kapolres sbt dan kapolda maluku segera turun tangan untuk menindaklanjuti kasus ini. 

“kami minta ada tindak lanjut dari kapolres dan kapolda. ini bukan hanya soal abdul, tapi soal keselamatan keluarga kami dan warga lainnya,” tegasnya.

Tag
Share