bacakoran.co

Viral, Mahasiswa UNG Gorontalo Babak Belur dan Meninggal Dunia Setelah Diksar Mapala, 10 Saksi Diperiksa!

Mahasiswa UNG Bernama Muhammad Jeksen Meninggal Dunia Setelah Diksar Mapala Butoiyo Nusa --Gorontalo Post

Viral, Mahasiswa UNG Gorontalo Babak Belur dan Meninggal Dunia Setelah Diksar Mapala, 10 Saksi Diperiksa!

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - mahasiswa universitas negeri gorontalo (ung) bernama muhamad jeksen (19) meregang nyawa setelah diksar.

ia mengikuti pendidikan dasar (diksar) mahasiswa pencinta alam (mapala) fakultas ilmu sosial (fis).

dalam kasus kematiannya, polisi telah memeriksa 10 orang saksi.

"iya, ada 10 orang masih saksi telah kita periksa dalam kasus ini," ujar kapolres bone bolango akbp supriantoro, dilansir bacakoran.co dari , rabu (24/9/2025)

beberapa saksi yang diperiksa berdasarkan penuturan supriantoro sebut yang diperiksa adalah pihak terlibat, mulai dari ketua sampai senior diksar lainnya.

"ada 10 orang saksi ketua panitia (diksar), ketua mapala (butoiyo nusa), kordinator lapangan (korlap), ada tiga orang senior dan sisanya panitia dan peserta," sebutnya.

ia juga dengan tegas ungkap kasus ini masih dalam tahap pendalaman sehingga harus banyak saksi untuk dimintai keterangan.

"masih didalami. kami akan menggali lebih dalam apakah ada tindakan yang dilakukan sepanjang kegiatan yang diduga melanggar hukum untuk kita proses terkait ini dan kami akan mengusut kejadian ini," katanya.

kondisi korban

mahasiswa bernama muhammad jeksen tersebut sebelum meninggal dunia sempat mengikuti diksar mapala butoiyo nusa selama empat hari.

mahasiswa semester 3 tersebut mengikuti diksar mulai dari 14 sampai 18 september 2025 di wilayah suwawa tengah, kabupaten bone bolango, gorontalo.

setelah kegiatan tersebut, jeksen mengeluh jika bagian wajah dan leher terlihat sakit dan dibawalah ke rs aloei saboe oleh temannya, bahkan sebelumnya sempat tidak diijinkan untuk ke rs.

kondisi jeksen memburuk dan alami pembengkakan di area wajah dan leher yang akhirnya merenggut nyawanya pada senin, 22 september 2025.

setelah dilakukan visum, ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik yang diduga akibat penganiayaan yang diduga dilakukan oleh senior saat diksar berlangsung.

Tag
Share