bacakoran.co

Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Mamuju 2 Masih Kritis, Saus Kedaluwarsa Jadi Biang Kerok

Kasus keracunan mbg mamuju, saus kedaluwarsa jadi penyebab utama--

Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Mamuju 2 Masih Kritis, Saus Kedaluwarsa Jadi Biang Kerok

Melly

Melly


bacakoran.co – program (mbg) di kecamatan tapalang, kabupaten mamuju, sulawesi barat, menuai sorotan usai insiden yang menimpa belasan siswa.

dugaan sementara, penyebab keracunan berasal dari saus kedaluwarsa sejak februari 2025 yang dicampur ke dalam lauk makan siang para siswa.

kepala sekolah sdn taan galung, mursalim angge, mengungkapkan temuan mengejutkan tersebut setelah mengonfirmasi langsung ke pihak penyedia makanan.

menurutnya, ada saus dengan label kedaluwarsa februari 2025 yang masih digunakan.

“sausnya memang ada yang expired, tapi tidak semuanya. dari dapurnya sudah kami cek. awalnya mereka beli saus dengan label 2026, tapi ternyata ikut terbawa juga yang kadaluarsa februari 2025,” jelas mursalim, rabu (24/9/2025).

hingga kini, 11 siswa sdn taan galung masih dirawat di puskesmas tapalang, sementara lima siswa lainnya sudah diperbolehkan pulang.

gejala yang dialami beragam, mulai dari muntah, sakit dada, pusing, hingga sesak napas.

menu yang disantap siswa saat kejadian terdiri dari nasi, ayam, tempe, dan seiris buah semangka.

sampel makanan tersebut sudah dibawa ke badan pengawas obat dan makanan (bpom) untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“tidak semua anak merasakan gejala yang sama. ada yang muntah dulu baru sakit dada, ada yang merasa mau muntah tapi tertahan, bahkan ada juga yang sampai sakit kepala,” tambah mursalim.

tak hanya sdn taan galung, kasus serupa juga dialami siswa smp negeri 1 tapalang yang mendapat menu mbg dari penyedia yang sama.

dua siswa smp dilaporkan kritis dan kini masih dalam penanganan medis intensif.

kapolsek tapalang, iptu h. mino, bersama kasi humas polresta mamuju, ipda herman basir, memastikan polisi sudah memeriksa sejumlah saksi terkait distribusi makanan mbg di wilayah tersebut.

“untuk satuan pelayanan pemenuhan gizi (sppg) mana yang menjadi sumber makanan, masih dalam proses pemeriksaan,” kata herman.

kasus ini menjadi perhatian serius karena menyangkut kesehatan anak-anak sekolah penerima program mbg.

pemerintah daerah bersama aparat kepolisian masih mendalami penyedia makanan, termasuk jalur distribusi dan kualitas bahan pangan yang digunakan.

jika terbukti lalai, penyedia makanan bisa terancam sanksi tegas sesuai aturan keamanan pangan.

sementara itu, masyarakat berharap agar kasus serupa tidak terulang, mengingat program mbg seharusnya menjadi solusi untuk meningkatkan gizi anak sekolah, bukan justru membahayakan kesehatan mereka. 

Tag
Share