bacakoran.co

Puluhan Siswa SDN Ketapang Diduga Keracunan Akibat Menu Ikan Hiu Program MBG

Puluhan siswa sdn di ketapang diduga keracunan akibat menu ikan hiu program mbg--

BACA JUGA:Heboh! Belasan Murid SD di Palembang Keracunan Usai Santap MBG, Wali Kota Minta Maaf dan Tanggung Biaya RS

BACA JUGA:Kasus Keracunan Massal MBG di Bandung Barat: 1.333 Siswa Tumbang, Apa Penyebabnya?

Insiden keracunan makanan di SDN 12 Benua Kayong menjadi pelajaran penting dalam pelaksanaan program gizi di sekolah.

Pemilihan bahan makanan harus mempertimbangkan aspek keamanan, preferensi anak, dan potensi risiko kesehatan.

Program MBG yang bertujuan mulia harus dijalankan dengan lebih teliti agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi siswa.

Puluhan Siswa SDN Ketapang Diduga Keracunan Akibat Menu Ikan Hiu Program MBG

Melly

Melly


bacakoran.co - program makan bergizi gratis (mbg) yang digagas untuk meningkatkan gizi anak sekolah di kabupaten ketapang, kalimantan barat, kini menjadi sorotan publik.

pasalnya, puluhan siswa sdn 12 benua kayong dilaporkan mengalami gejala setelah menyantap makanan dari program tersebut.

menu yang diduga menjadi pemicu insiden ini adalah ikan hiu—jenis ikan yang jarang dikonsumsi anak-anak dan berpotensi mengandung zat berbahaya.

kepala regional kalimantan barat, agus kurniawi, mengakui adanya kelalaian serius dari tim satuan pelayanan pemenuhan gizi (sppg) dalam menentukan menu makanan.

“soal menu ikan hiu, itu murni kesalahan dan keteledoran dari sppg kami. mereka tidak teliti memilih menu. ikan hiu itu dibeli dari tpi rangga sentap, produk lokal,” ujar agus.

ia menyebut bahwa ikan hiu yang digunakan berasal dari tempat pelelangan ikan (tpi) rangga sentap dan merupakan produk lokal.

““harusnya menu yang dipilih itu yang digemari siswa. anak-anak jarang sekali mengonsumsi ikan hiu. bisa saja ikan hiu ini memiliki kandungan merkuri. itu yang sangat saya sesalkan,” ujar agus kepada media.

agus menambahkan bahwa ikan hiu seharusnya tidak masuk dalam daftar konsumsi anak sekolah karena selain tidak umum, ikan tersebut dikhawatirkan mengandung zat berbahaya seperti merkuri.

ikan hiu bukanlah bahan pangan yang lazim dikonsumsi oleh anak-anak.

selain rasanya yang tidak familiar, beberapa jenis ikan hiu diketahui memiliki kandungan merkuri yang tinggi.

jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu, zat ini bisa memicu:

- gangguan pencernaan

- mual dan muntah

- sakit kepala

- risiko keracunan berat pada anak-anak

agus menyesalkan keputusan sppg yang tidak mempertimbangkan faktor keamanan dan preferensi anak dalam menyusun menu mbg.

pada kamis, 25 september 2025, agus turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi siswa yang terdampak.

“saya tadi balik dari sekolah dan rumah-rumah siswa yang terdampak langsung. besok pagi saya meluncur ke pontianak, lalu ke sekayam (kabupaten sanggau) karena ada kasus juga di sana,” jelasnya.

ia mengunjungi sekolah dan rumah-rumah siswa untuk memastikan penanganan berjalan baik.

selain itu, ia juga dijadwalkan menuju pontianak dan sekayam, kabupaten sanggau, karena ada laporan kasus serupa.

agus menegaskan bahwa jika hasil investigasi membuktikan dapur sppg mulia kerta sebagai sumber keracunan, maka dapur tersebut akan ditutup secara permanen demi keamanan siswa.

insiden keracunan makanan di sdn 12 benua kayong menjadi pelajaran penting dalam pelaksanaan program gizi di sekolah.

pemilihan bahan makanan harus mempertimbangkan aspek keamanan, preferensi anak, dan potensi risiko kesehatan.

program mbg yang bertujuan mulia harus dijalankan dengan lebih teliti agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi siswa.

Tag
Share