Pahit! Starbucks Tutup Ratusan Gerai dan PHK Massal Gegara Penjualan Anjlok!
Anjloknya penjualan dan keputusan restrukturisasi jumbo senilai Rp16,7 T, memaksa Starbucks tutup ratusan gerai dan lakukan PHK massal terhadap karyawannya di Amerika Utara.--starbucks/ist
BACA JUGA:Apa Emas Antam Hari Ini Kembali Cetak Rekor? Cek Daftar Harga Terbaru!
Dalam suratnya kepada seluruh karyawan, CEO Brian Niccol menegaskan langkah ini bukan sekadar pemangkasan, tapi investasi untuk masa depan.
“Kami ingin memperkuat area yang sudah berjalan baik dan mengalihkan sumber daya ke sana,” tulis Niccol seperti dilansir dari CNBC Indonesia.
Transformasi ini, terangnya, akan membuat Starbucks “lebih kuat, lebih tangguh, dan berdampak lebih besar bagi komunitas serta mitra bisnis di seluruh dunia.”
Janji ke Barista dan Reaksi Serikat Pekerja
BACA JUGA:Keren Banget! Hobi Baca Novel Online Bisa Bikin Dompet Digitalmu Makin Gendut, Begini Caranya
Starbucks berjanji para barista yang terdampak bisa dipindahkan ke gerai terdekat atau menerima pesangon.
Namun, serikat pekerja Starbucks Workers United, yang mewakili 12.000 barista di 650 kafe, menegaskan akan menuntut perundingan resmi demi hak karyawan.
“Kami akan memastikan setiap pekerja bisa ditempatkan di lokasi lain sesuai pilihan mereka,” tegas pernyataan serikat.
Gelombang PHK Kedua
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini Lanjut Cetak Rekor, Buyback Dekati Rp 2,1 Juta per Gram!
Ini bukan pertama kalinya Starbucks memangkas tenaga kerja di era Niccol.
Awal 2025, perusahaan juga telah mem-PHK 1.100 pekerja korporasi. Hingga akhir 2024, Starbucks memiliki sekitar 16.000 karyawan di luar ritel.
Namun, investasi pada kualitas layanan tetap jalan. Juli lalu, Starbucks menggelontorkan lebih dari US$500 juta untuk program ‘Green Apron Service’ guna menambah jam kerja barista di gerai milik perusahaan.