bacakoran.co — ratusan dari berbagai latar belakang, yakni aktivis, seniman, akademisi, hingga pegiat sosial, menggelar bertajuk kenduri suara ibu indonesia di sisi timur bundaran universitas gadjah mada (ugm), jumat (26–27/9/2025) sore.
mereka membawa peralatan dapur seperti panci, wajan, ceret, spatula, dan centong, lalu membunyikannya secara serentak sebagai simbol perlawanan terhadap program makan bergizi gratis () yang dinilai telah menyebabkan keracunan massal di berbagai daerah.
simbol perlawanan: panci dan poster kritik
suara dentingan panci menggema di kawasan ugm, menjadi penanda keresahan yang mendalam dari para ibu terhadap pelaksanaan program mbg yang digagas presiden prabowo subianto.
dikutip dari kompas.com, mereka juga mengangkat sejumlah poster bertuliskan kritik tajam, di antaranya:
“kembalikan daulat pangan ke dapur ibu”
“guru itu tugasnya mengajar, bukan nyinom dadakan”
“masakan ibuku lebih enak”
“6.618 bukan sekedar angka. 6.618 anak telah kau racuni pakai duit kami”
kalis mardiasih: “kami sudah di batas sabar”
penulis dan aktivis kalis mardiasih, yang menjadi salah satu inisiator aksi dari gerakan suara ibu indonesia, menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk protes atas kondisi luar biasa yang terjadi akibat program mbg.
menurut data dari jaringan pemantau pendidikan indonesia (jppi), jumlah korban keracunan telah mencapai 8.000 orang.
sementara center for indonesia’s strategic development initiatives (cisdi) mencatat 6.618 kasus.
"kami berkumpul untuk menyatakan batas sabar kami atas kondisi luar biasa peristiwa keracunan massal yang terjadi akibat program prioritas mbg di berbagai wilayah di indonesia," ujar kalis dilansir bacakoran.co dari cnn indonesia.
ia menegaskan bahwa mbg tidak bisa dijalankan dengan pendekatan coba-coba.
“padahal di setiap harinya itu ada nyawa anak-anak masa depan bangsa yang diresikokan,” imbuhnya.
ia juga menyoroti kasus ibu menyusui dan guru yang ikut menjadi korban setelah mencicipi makanan mbg.
kritik menu dan struktur pelaksana mbg
dalam orasi yang berlangsung selama aksi, sejumlah peserta menyoroti menu mbg yang dinilai tidak sesuai dengan prinsip gizi seimbang.
“di lagu ‘du di dam’ aja enggak ada menu makan hamburger,” sindir salah satu orator, merujuk pada makanan ultra processed yang disajikan dalam program mbg.
kritik juga diarahkan kepada badan gizi nasional (bgn) sebagai pelaksana program.
struktur organisasi bgn disebut lebih banyak diisi oleh purnawirawan tni daripada ahli gizi.
berdasarkan situs resmi bgn.go.id, jabatan seperti wakil kepala bgn, sekretaris utama, hingga inspektorat utama memang diisi oleh mantan tentara.
“mereka tentara-tentara biasa makan makanan kaleng, mereka enggak tahu soal gizi dan nutrisi yang tepat. hentikan mbg, evaluasi secara transparan,” tegas seorang peserta.
tuntutan suara ibu indonesia
melalui aksi ini, suara ibu indonesia menyuarakan lima tuntutan utama:
- menghentikan program prioritas mbg yang sentralistik dan militeristik.
- meminta pertanggungjawaban presiden, bgn, sppg, dan dapur penyelenggara atas ribuan kasus keracunan anak-anak sepanjang januari–september 2025.
- mendesak bgn membentuk tim pencari fakta untuk mengusut kasus keracunan massal, sesuai mandat uu kesehatan, serta memberikan hak pemulihan kepada korban.
- menuntut pengusutan praktik rente dan korupsi dalam program mbg yang dibiayai negara.
- mengembalikan peran pemenuhan gizi anak ke komunitas dan daerah.
pesan dari dapur
aksi memukul panci bukan sekadar teatrikal.
bagi para ibu, itu adalah simbol bahwa pemenuhan gizi anak seharusnya menjadi urusan keluarga dan komunitas, bukan diambil alih secara semena-mena oleh negara.
“memukul panci itu menyatakan bahwa simbol, bahwa urusan pemenuhan gizi anak yang selama ini sudah diberikan oleh keluarga dan semuanya baik-baik saja, karena program prioritas mbg itu akan diambil alih oleh negara dengan cara yang sentralistik dan militeristik,” papar kalis.
dengan suara nyaring dari dapur, para ibu berharap pemerintah mendengar keresahan mereka dan segera melakukan evaluasi menyeluruh demi masa depan generasi sehat indonesia.