Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Terungkap: Bakteri dari Makanan Karbohidrat
Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Terungkap: Bakteri dari Makanan Karbohidrat--ANTARA News
“Kami tidak tahu apakah makanan itu dibeli atau dimasak sendiri. Tapi hal-hal seperti ini yang memicu gejala kembali muncul,” jelas Lia.
Untuk mencegah kasus serupa, Lia telah menginstruksikan seluruh petugas di posko penanganan GOR Cipongkor dan fasilitas lainnya agar memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga.
BACA JUGA:Penemuan Mayat Pria Tanpa Identitas di Kali Roxy, Polisi Lakukan Investigasi
BACA JUGA:Dugaan Diteror Menguat, LPSK Siapkan Perlindungan untuk Keluarga Diploma Muda Kemlu Arya Daru!
Ia menekankan pentingnya menjaga pola makan setelah dinyatakan sembuh.
“Saya sudah wanti-wanti ke petugas agar menyampaikan bahwa setelah pulang, cukup makan bubur saja dan harus dimasak sendiri. Jangan dulu makan yang macam-macam,” tegasnya.
Hingga saat ini, posko GOR Cipongkor masih merawat 12 pasien keracunan massal dan tetap siaga menerima pasien baru maupun pasien dengan gejala berulang.
Sementara itu, penyebab utama keracunan mulai terungkap. Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat menyatakan bahwa dua jenis bakteri berbahaya, Salmonella dan Bacillus cereus, ditemukan dalam sampel makanan MBG yang diperiksa.
BACA JUGA:Penembakan Gereja di Michigan Tewaskan 4 Orang & 8 Luka-luka, Pelaku Mantan Marinir Irak
BACA JUGA:Sinopsis dan Link Nonton Menikah Lagi Dengan Ketua Direksi Drama China Sub Indo
Kepala UPTD Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr Ryan Bayusantika Ristandi, menjelaskan bahwa bakteri tersebut berasal dari komponen karbohidrat dalam makanan yang disajikan.
“Hasil pemeriksaan kami menunjukkan adanya bakteri pembusuk, yakni Salmonella dan Bacillus cereus. Kontaminasi ini kemungkinan besar terjadi karena rentang waktu penyiapan hingga penyajian makanan yang terlalu lama,” ujar Ryan.
Ia menambahkan bahwa jika makanan disimpan pada suhu ruang lebih dari enam jam tanpa pengontrolan suhu yang tepat, maka risiko tumbuhnya bakteri sangat tinggi.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang standar keamanan pangan dalam pelaksanaan program MBG.
BACA JUGA:Prabowo Subianto Panggil Kepala BGN Usai Keracunan Masal MBG, Ini Instruksi Presiden!