bacakoran.co - sebuah video viral yang beredar di media sosial memicu perhatian publik setelah menampilkan dugaan kasus terhadap seorang warga di kawasan puncak, , kabupaten bogor. 

korban disebut mengalami kerugian hingga rp15 juta setelah kehilangan kesadaran saat hendak seseorang di pinggir jalan.

dalam video yang tersebar di media sosial pada senin (29/9/2025), seorang pria menceritakan bahwa anggota keluarganya menjadi korban hipnotis. 

kejadian bermula ketika korban, yang diketahui bernama fajar, sedang dalam perjalanan dari desa cidokom menuju desa sukakarya. 

di tengah perjalanan, ia melihat seorang pria berusia sekitar 50 tahun bersama anak laki-laki yang diperkirakan seumuran siswa smp, berdiri di pinggir jalan dengan motor mogok.

“modusnya adalah beliau sedang mengarah dari cidokom menuju desa sukakarya. di perjalanan ada bapak-bapak sekitar umur 50 tahunan, membawa anak seumuran smp. dia memanggil korban, motornya mogok, informasinya begitu. terus dibantu lah,” ujar pria dalam video tersebut.

korban yang berniat membantu kemudian menyuruh pria tersebut naik ke motornya, sementara anak laki-laki yang bersamanya membawa motor yang mogok. 

namun, setelah itu korban tiba-tiba kehilangan kesadaran. 

“pada saat itu hilang sudah kesadaran saudara fajar, uang senilai rp15 juta kurang lebih raib, karena beliau kebetulan sedang memegang uang cash untuk disampaikan kepada ibunya,” imbuhnya.

uang tunai tersebut diketahui merupakan titipan untuk diserahkan kepada ibu korban. 

selain uang, motor korban juga dibawa oleh pelaku. 

dugaan kuat mengarah pada modus hipnotis yang dilakukan oleh pria dan anak tersebut.

menanggapi video viral tersebut, kapolsek megamendung akp yulita heriyanti menyatakan bahwa pihaknya telah turun langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan dan pengumpulan informasi. 

“ini masih diselidiki, tadi sudah cek tkp, kita anggota udah kesitu tadi, konfirmasi terhadap yang bersangkutan,” kata yulita saat dikonfirmasi.

meski korban belum membuat laporan resmi ke kepolisian, yulita menegaskan bahwa pihaknya tetap melakukan penyelidikan sebagai tindak lanjut dari informasi yang viral. 

“secara resmi laporan polisi belum bikin, tapi tetap kita akan selidik. kalau pun tadi tidak mau laporan pun misalnya, kita tetap sudah melakukan tindakan sebagai tindak lanjut informasi itu,” ujarnya.

yulita juga mengungkapkan bahwa penyelidikan mengalami kendala karena lokasi kejadian tidak dilengkapi dengan cctv. 

“karena kan di lokasi tidak ada cctv, jadi tetap kita lakukan penyelidikan, kita cari informasi-informasi di sekitar lokasi dan kita coba inventarisir informasinya untuk mencari pelakunya,” imbuhnya.

kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap modus penipuan dan hipnotis, terutama di tempat umum. 

kejadian seperti ini kerap terjadi dengan pola yang mirip: pelaku berpura-pura membutuhkan bantuan, lalu memanfaatkan momen untuk melakukan tindakan kriminal.

polisi mengimbau masyarakat yang memiliki informasi tambahan terkait kejadian ini untuk segera melapor agar proses penyelidikan dapat berjalan lebih cepat dan pelaku segera ditemukan.