bacakoran.co

Terus Bertambah! 129 Siswa di Garut Keracunan MBG, Kini Guru Pencicip Ikut Jadi Korban

129 pelajar Garut keracunan makanan program MBG. Gejala mual, muntah, sesak. Guru dan siswa dirawat, penyebab masih diselidiki./Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsoszone dan Ilustrasi

Terus Bertambah! 129 Siswa di Garut Keracunan MBG, Kini Guru Pencicip Ikut Jadi Korban

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co — kasus massal akibat program makan bergizi gratis (mbg) kembali mengguncang kabupaten , jawa barat. 

hingga selasa malam, 30 september 2025, jumlah korban terus bertambah dan telah mencapai 129 orang, mayoritas merupakan pelajar dari tingkat sd hingga smp di kecamatan kadungora.

insiden ini terjadi setelah para siswa menyantap makanan yang disediakan dalam di sekolah masing-masing. 

program yang seharusnya meningkatkan gizi pelajar justru memicu gejala keracunan seperti mual, muntah, pusing, dan sesak napas.

lonjakan korban keracunan mbg di garut

anggota komisi iv dprd garut, yudha puja turnawan, mengonfirmasi jumlah korban yang terus meningkat. 

ia menyampaikan data terbaru saat berada di puskesmas kadungora.

"data dari pak kepala puskesmas, total yang masuk jumlahnya 129 orang," ungkap yudha.

dari total tersebut, beberapa pelajar telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan, namun sebagian besar masih menjalani perawatan intensif.

bahkan, beberapa korban harus dirujuk ke fasilitas kesehatan lain.

"3 dialihkan ke puskesmas leles, 1 dirujuk ke rsud dr. slamet garut," tambah yudha.

penanganan medis dan evakuasi darurat

kepala puskesmas kadungora, noni cahyana, menjelaskan bahwa awalnya hanya 19 siswa yang mendapatkan penanganan medis. 

namun, jumlah tersebut terus bertambah seiring waktu.

"sementara data yang datang ke ugd 19 orang, sekarang ada penambahan orang lagi," kata noni.

ia merinci bahwa korban terdiri dari dua siswa sd, delapan siswa smp pgri kadungora, dan sisanya mayoritas berasal dari smp negeri 1 kadungora. 

petugas medis di puskesmas masih siaga penuh untuk menangani siswa dari tiga sekolah berbeda yang menunjukkan gejala keracunan.

salah satu guru smpn 1 kadungora, eros, turut membantu proses evakuasi siswa yang terdampak. 

ia menceritakan bagaimana ia membawa belasan siswa ke puskesmas.

"tadi saya ikut bawa, ada 13 yang saya bawa. sisanya pakai ambulans. kalau tadi 20 siswa, tapi sekarang tidak tahu mungkin bertambah," ucap eros dikutip bacakoran.co dari cnnindonesia.com.

eros juga menyebutkan bahwa pihak sekolah telah mengeluarkan formulir digital untuk mendata siswa yang mengalami gejala keracunan.

"tadi juga (pihak sekolah) ngeluarin google form, untuk pendataan siswa (yang alami keracunan)," katanya.

menurut eros, gejala yang dialami siswa meliputi mual, sakit perut, dan muntah. 

"gejalanya ya gitu. mual, sakit perut. kejadiannya sekitar jam 1-an siang," tambahnya.

guru dan balita ikut jadi korban

tak hanya siswa, seorang guru yang bertugas mencicipi makanan mbg juga dilaporkan mengalami gejala keracunan. 

hal ini diungkapkan langsung oleh kepala puskesmas kadungora.

"itu ada guru (korban) yang tester makanan," kata noni.

sementara itu, seorang ibu bernama wiwin mengungkapkan kondisi anaknya yang menjadi korban. 

menurutnya, anaknya langsung mengalami sesak napas dan kehilangan kesadaran setelah menyantap makanan mbg.

"tadi anak saya langsung sesak, tidak ingat," kata wiwin.

siswa mulai berdatangan ke puskesmas kadungora sejak siang hari, dan hingga menjelang malam, masih banyak yang membutuhkan penanganan medis. 

petugas medis dan kepolisian turut berjaga dan melakukan pengamanan serta meminta keterangan dari sejumlah saksi.

dugaan penyebab dan tindakan lanjutan

meski penyebab pasti belum diumumkan, dugaan sementara mengarah pada susu kemasan yang menjadi bagian dari paket mbg. 

beberapa siswa mengaku bahwa susu yang mereka minum terasa asam dan tidak wajar.

pihak berwenang, termasuk dinas kesehatan dan aparat kepolisian, kini tengah melakukan investigasi menyeluruh. 

pemerintah daerah juga diminta untuk mengevaluasi sistem distribusi makanan mbg agar kejadian serupa tidak terulang.

Tag
Share