bacakoran.co

5 Ciri Makanan Basi, Jangan Sampai Anak Makan Jatah MBG Basi yang Jadi Penyebab Keracunan, Buruan Kasih Tau!

5 Ciri Makanan Basi Penyebab Keracunan, Jangan Ulangi Kasus MBG Lagi-Gambar Ist-

Itu adalah koloni jamur yang tumbuh akibat penyimpanan terlalu lama atau dalam kondisi lembap.

Jamur menghasilkan racun mikotoksin yang berbahaya bagi tubuh, terutama jika dikonsumsi anak-anak.

BACA JUGA:Lagi Kasus Keracunan Massal MBG! Puluhan Siswa SMPN 3 Banjar Dilarikan ke Rumah Sakit

BACA JUGA:Mengejutkan, Cucu Mahfud MD Juga Alami Keracunan Program MBG di Yogyakarta, Begini Kondisinya!

Meski terlihat hanya di permukaan, racun jamur bisa menyebar ke seluruh bagian makanan.

Karena itu, mengonsumsi makanan yang sudah berjamur sangat berisiko.

Mengaitkan dengan Kasus Keracunan MBG

Kasus keracunan pada jatah makan bergizi gratis seharusnya menjadi alarm penting bagi pemerintah dan penyedia katering.

Ketika makanan yang disajikan sudah menunjukkan tanda-tanda basi seperti berbau, berlendir, atau berubah warna, risiko keracunan semakin besar.

Anak sekolah yang seharusnya menerima nutrisi justru bisa jatuh sakit, bahkan dalam beberapa kasus sampai dilarikan ke rumah sakit.

BACA JUGA:BGN Akui Banyak Dapur MBG Belum Punya Sanitasi Layak, Presiden Prabowo Perintahkan Sterilisasi di Semua SPPG

BACA JUGA:Lonjakan Kasus Keracunan MBG, Natalius Pigai Curiga Ada Pihak yang Tak Ingin Indonesia Maju

Masalah ini bukan hanya menyangkut pilihan lauk seperti ikan atau ayam, tetapi lebih kepada bagaimana proses penyimpanan, distribusi, hingga pengawasan dilakukan.

Makanan yang diolah pagi hari kemudian didistribusikan ke sekolah-sekolah tanpa memperhatikan suhu dan wadah yang higienis sangat rawan basi di perjalanan.

Oleh sebab itu, penyedia MBG harus benar-benar memperhatikan standar keamanan pangan.

5 Ciri Makanan Basi, Jangan Sampai Anak Makan Jatah MBG Basi yang Jadi Penyebab Keracunan, Buruan Kasih Tau!

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - kasus belakangan ini ramai diperbincangkan publik setelah sejumlah siswa dan guru mengalami gejala mual, pusing, hingga muntah usai menyantap jatah dari pemerintah.

beberapa laporan menyebutkan menu lauk yang diberikan sudah tidak segar, bahkan ada yang menimbulkan bau menyengat ketika dibuka.

kejadian ini menjadi pelajaran penting bahwa mengenali ciri makanan basi bukan hanya tugas penyedia katering, tetapi juga pengetahuan dasar yang harus dimiliki semua orang.

makanan basi adalah kondisi ketika bahan pangan sudah mengalami kerusakan karena aktivitas mikroorganisme, enzim, atau penyimpanan yang tidak tepat.

jika tetap dikonsumsi, makanan basi dapat menimbulkan gangguan pencernaan ringan hingga keracunan serius.

oleh karena itu, mengetahui tanda-tandanya akan membantu kita terhindar dari masalah kesehatan.

berikut ini lima ciri utama makanan basi yang wajib kamu waspadai.

1. bau tidak sedap atau menyengat

indikasi paling mudah dikenali dari makanan basi adalah munculnya aroma tidak sedap.

bau asam, busuk, hingga menyengat biasanya timbul akibat pertumbuhan bakteri pembusuk.

dalam kasus keracunan mbg di salah satu daerah, siswa mengaku lauk yang disajikan sudah berbau aneh ketika dibuka.

meski begitu, sebagian tetap memakannya karena mengira hal tersebut wajar.

padahal, makanan sehat seharusnya tidak memiliki aroma yang mengganggu.

jika sudah mencium bau seperti ini, sebaiknya segera hindari dan jangan dikonsumsi.

2. tekstur berubah menjadi lendir

ciri kedua yang sering muncul adalah perubahan tekstur.

sayur yang seharusnya segar bisa berubah menjadi lembek dan berlendir ketika basi.

hal ini terjadi karena aktivitas bakteri menghasilkan lendir pada permukaan makanan.

dalam pemberitaan kasus keracunan mbg, sejumlah saksi juga menyebutkan bahwa sayuran yang dibagikan terasa tidak segar, bahkan ada yang tampak licin ketika disentuh.

perubahan tekstur ini jelas menjadi sinyal bahwa makanan tersebut sudah tidak layak konsumsi.

3. warna tidak normal

makanan yang masih segar biasanya memiliki warna cerah sesuai jenisnya. namun, makanan yang mulai basi akan menunjukkan perubahan warna.

misalnya, nasi menjadi kekuningan, daging berubah pucat keabu-abuan, atau sayuran tampak cokelat kusam.

perubahan warna ini adalah tanda oksidasi sekaligus pertumbuhan mikroorganisme pembusuk.

dalam kaitannya dengan program makan gratis, distribusi makanan dalam jumlah besar seringkali membuat pengawasan kualitas menjadi kurang maksimal.

akibatnya, makanan yang seharusnya masih segar bisa berubah warna saat sampai di tangan penerima.

4. rasa aneh atau asam

rasa adalah indikator kuat yang menunjukkan kualitas makanan.

makanan basi umumnya akan terasa asam, pahit, atau getir, berbeda dari rasa normalnya.

masalahnya, rasa ini baru bisa diketahui setelah makanan masuk ke mulut, sehingga sudah terlambat untuk mencegah paparan bakteri.

gejala keracunan makanan, seperti yang dialami sebagian siswa penerima mbg, diduga kuat berawal dari konsumsi makanan dengan rasa yang tidak normal.

oleh karena itu, jika lidah merasakan sesuatu yang janggal, segera hentikan konsumsi dan buang sisanya.

5. muncul bercak jamur

ciri terakhir yang paling jelas adalah munculnya bercak putih, hijau, atau hitam pada permukaan makanan.

itu adalah koloni jamur yang tumbuh akibat penyimpanan terlalu lama atau dalam kondisi lembap.

jamur menghasilkan racun mikotoksin yang berbahaya bagi tubuh, terutama jika dikonsumsi anak-anak.

meski terlihat hanya di permukaan, racun jamur bisa menyebar ke seluruh bagian makanan.

karena itu, mengonsumsi makanan yang sudah berjamur sangat berisiko.

mengaitkan dengan kasus keracunan mbg

kasus keracunan pada jatah makan bergizi gratis seharusnya menjadi alarm penting bagi pemerintah dan penyedia katering.

ketika makanan yang disajikan sudah menunjukkan tanda-tanda basi seperti berbau, berlendir, atau berubah warna, risiko keracunan semakin besar.

anak sekolah yang seharusnya menerima nutrisi justru bisa jatuh sakit, bahkan dalam beberapa kasus sampai dilarikan ke rumah sakit.

masalah ini bukan hanya menyangkut pilihan lauk seperti ikan atau ayam, tetapi lebih kepada bagaimana proses penyimpanan, distribusi, hingga pengawasan dilakukan.

makanan yang diolah pagi hari kemudian didistribusikan ke sekolah-sekolah tanpa memperhatikan suhu dan wadah yang higienis sangat rawan basi di perjalanan.

oleh sebab itu, penyedia mbg harus benar-benar memperhatikan standar keamanan pangan.

mulai dari pemilihan bahan yang segar, cara memasak yang higienis, penyimpanan dengan suhu tepat, hingga distribusi yang cepat agar makanan tetap layak dikonsumsi.

sementara itu, siswa dan guru juga perlu diedukasi agar berani menolak makanan yang sudah tampak basi, demi mencegah terulangnya kasus keracunan.

mengenali ciri makanan basi bukan sekadar teori, melainkan keterampilan hidup yang dapat menyelamatkan kesehatan.

bau menyengat, tekstur berlendir, perubahan warna, rasa yang aneh, serta tumbuhnya jamur adalah lima tanda utama yang wajib diingat.

kasus keracunan makanan dalam program makan bergizi gratis membuktikan bahwa kelalaian sekecil apapun dalam pengolahan dan pengawasan makanan bisa berdampak besar pada kesehatan masyarakat.

dengan lebih waspada dan peduli, kita bisa bersama-sama mencegah tragedi serupa terjadi lagi.

Tag
Share